Perkuat Ketahanan Pangan Papua Selatan, NFA Dukung Pendirian BUMD Pangan di Merauke

Sebagai bagian dari upaya strategis memperkuat ketahanan pangan di kawasan timur Indonesia, Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) mendorong pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang pangan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan audiensi antara Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dan Bupati Merauke Yoseph B. Gebze di Kantor NFA, Jakarta, Kamis (8/5/2025). 

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa Merauke memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, yang jika dikelola dengan baik melalui BUMD, dapat menjadi motor penggerak ketahanan pangan regional. “Dengan pembentukan BUMD, potensi Merauke dapat dikembangkan secara profesional dan berkelanjutan, serta mampu memperkuat Cadangan Pangan Daerah dan menopang Cadangan Pangan Nasional” ungkap Arief.

Ia menegaskan bahwa NFA siap memberikan pendampingan teknis untuk mempercepat proses pembentukan BUMD Pangan tersebut. Selain itu, Arief menekankan pentingnya penyediaan sarana dan prasarana pascapanen yang memadai, seperti bed dryer, rice milling unit (RMU), dan food station sebagai titik distribusi pangan strategis. “Dengan dukungan infrastruktur yang tepat, Merauke bisa menjadi pusat distribusi pangan utama di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.

Arief juga menyebutkan pentingnya integrasi hulu-hilir, termasuk penguatan sistem logistik pangan dan pemanfaatan teknologi digital untuk memetakan distribusi pangan secara real time di wilayah terpencil Papua Selatan.

Sementara itu, Bupati Merauke Yoseph B. Gebze menyampaikan bahwa meskipun wilayahnya dikenal sebagai lumbung pangan, masih terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi, terutama terkait keterbatasan infrastruktur dan kapasitas kelembagaan. Yoseph memaparkan bahwa Pemerintah Kabupaten Merauke telah menyusun sejumlah program prioritas, di antaranya penguatan kelembagaan keamanan pangan daerah, pelatihan pengolahan hasil pangan untuk UMKM, pengembangan Kebun Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), serta peningkatan kualitas distribusi beras dan fasilitas pascapanen.

“Kami sangat berharap dukungan konkret dari pemerintah pusat, baik dalam bentuk bantuan alat produksi, sarana pendidikan ternak sapi potong, maupun sistem distribusi pangan yang lebih terintegrasi,” tutur Yoseph.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD), pengadaan mobil laboratorium keliling, bed dryer, RMU mini, hingga subsidi transportasi pangan antarwilayah. Dengan luas wilayah Papua Selatan yang mencapai lebih dari 446.000 km², distribusi pangan yang efisien menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi.

“Merauke bukan hanya memiliki potensi besar, tetapi juga posisi strategis untuk menopang ketahanan pangan nasional. Karena itu, sudah saatnya potensi ini dioptimalkan melalui sinergi pusat dan daerah secara konkret,” tegas Yoseph.

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan berbasis wilayah, serta menjadikan kawasan-kawasan dengan potensi besar sebagai pusat produksi pangan nasional, demi mencapai swasembada pangan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *