Perkuat Ketahanan Pangan, NFA Dukung Papua Pegunungan Bangun Cadangan dari Sumber Lokal

Dalam rangka memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan komitmennya untuk mendukung Papua Pegunungan menjadi daerah yang mandiri dalam pengelolaan dan penyediaan pangan.

Hal ini disampaikan Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, di kantor NFA pada Selasa (6/5/2025). Arief menyatakan bahwa kemandirian Papua Pegunungan dalam membangun cadangan pangan lokal menjadi bagian dari strategi nasional menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Kami berkomitmen mendorong Papua Pegunungan agar semakin mandiri dalam menyediakan cadangan pangannya sendiri. Ini penting untuk memperkuat ketahanan pangan di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

Arief menjelaskan bahwa Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) memainkan peran penting, terutama dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, gejolak harga, hingga potensi krisis pangan. Karena itu, NFA mendorong pemanfaatan pangan lokal sebagai basis CPPD, apalagi dalam merespons kondisi darurat seperti bencana alam, kemiskinan ekstrem, dan upaya perbaikan gizi.

“Terkait banjir yang saat ini melanda Kabupaten Jayawijaya, kami sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk segera menyalurkan bantuan beras melalui mekanisme Cadangan Pangan Pemerintah (CPP),” lanjut Arief.

Ia juga menekankan pentingnya menggali potensi pangan lokal. “Indonesia kaya akan pangan lokal. Dengan adanya Perpres 81 Tahun 2024, kita memiliki dasar kuat untuk mengoptimalkan sumber daya ini. Harapannya, tiap daerah bisa memiliki cadangan pangan berbasis lokal,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2025 juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan pangan, salah satunya melalui diversifikasi konsumsi dan produksi pangan lokal.

Wakil Gubernur Ones Pahabol menyampaikan apresiasi atas perhatian NFA terhadap kebutuhan Papua Pegunungan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan mobil laboratorium pengawasan keamanan pangan dari pemerintah pusat, khususnya NFA,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan tantangan yang dihadapi daerahnya dalam hal stabilisasi harga dan pasokan pangan. “Salah satu kendala utama kami adalah belum optimalnya infrastruktur distribusi. Banyak wilayah masih bergantung pada distribusi lewat udara, yang berdampak pada tingginya harga bahan pangan,” jelas Ones.

Turut hadir mendampingi Ones Pahabol dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Peternakan Sem Kepno. Sementara dari pihak NFA hadir sejumlah pejabat, antara lain Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto, Inspektur Muhammad Imron Rosjidi, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Rinna Syawal, dan Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Hermawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *