Keberhasilan pemerintah dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada masyarakat berpendapatan rendah selama April sampai Juni, tidak lepas dari peran PT Pos Indonesia. Penyaluran yang menyasar kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 38 Provinsi dengan jumlah total mencapai 640 ribu ton beras adalah buah dari sinergi dan kolaborasi banyak pihak, termasuk Pos Indonesia sebagai pelaku usaha distribusi logistik.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kiprah Pos Indonesia yang telah menginjak tahun ke 277 saat menghadiri launching ‘Pos Indonesia Menuju BUMN Logistik’ di Bandung, Sabtu (26/08/2023). “Kami selalu bekerjasama dengan Pos Indonesia, terutama untuk penyaluran distribusi pangan ke daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terdepan, dan Perbatasan). Tentu ke depan masih banyak tugas-tugas penyaluran logistik yang perlu diemban bersama dan harapannya dengan transformasi Pos Indonesia ini, biaya logistik dapat menjadi lebih efisien,” ucap Arief.
Lebih lanjut, dijelaskan peran Pos Indonesia penting dalam mendukung penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama. Sebagaimana diketahui, penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama telah rampung dikerjakan bersama Perum Bulog dan PT Pos Indonesia serta PT Jasa Prima Logistik (JPL), anak perusahaan Bulog dan PT DNR Logistic. Di samping itu, dukungan juga diberikan oleh pemerintah daerah, Satgas Pangan Polri serta stakeholder terkait lainnya
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo agar memperpanjang penyaluran bantuan pangan beras kepada 21,353 juta KPM pada Oktober, November, dan Desember mendatang. NFA mendukung Pos Indonesia kembali mengambil perannya sebagai BUMN logistik yang modern, terpercaya, dan dapat diandalkan
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mendukung transformasi Pos Indonesia dengan terus berupaya mewujudkan citra perusahaan sebagai korporasi modern dan menjadi salah satu perusahaan logistik kelas dunia. “Pos Indonesia penting untuk terus bertransformasi menjadi lebih modern dan menjadi perusahaan kelas dunia ke depannya. Namun Pos Indonesia juga harus tetap menjaga dan melayani daerah 3TP di Indonesia, termasuk terkait penyaluran bantuan pangan bersama NFA,” pungkas Kartika.
Sebagai wujud transformasi tersebut, dalam kesempatan itu Pos Indonesia meluncurkan logo baru Pos Ind. Dengan adanya penyegaran logo ini merupakan pengejawantahan transformasi bisnis perusahaan menjadi BUMN logistik. Ini merupakan suatu langkah menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar ongkos biaya logistik dapat diturunkan, sehingga komoditas asal Indonesia dapat kian kompetitif.
Turut hadir pada acara ini antara lain Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN Desty Arlaini, Brand Ambassador Pos Indonesia Atta Halilintar dan Coach Indra Sjafri beserta stakeholder Pos Indonesia lainnya.