Tinjau Bantuan Pangan Beras di Kupang NTT Bersama Presiden Jokowi, Kepala NFA Targetkan Stok Minimal CBP Mendekati 3 Juta Ton

Presiden Joko Widodo menutup rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menyambangi masyarakat di Gudang Perum Bulog Alak Kota Kupang, pada Rabu (06/12/2023). Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi turut mendampingi Kepala Negara untuk melihat langsung kelancaran penyaluran bantuan pangan beras di Ibu Kota Provinsi NTT ini.

“Ini sudah terima semuanya (bantuan pangan beras)? Ini harusnya Ibu dan Bapak sekalian, itu September Oktober November itu dapat (bantuan pangan beras), ditambah Desember, berarti dapat 4 kali. Hari ini akan diberikan 2 untuk yang sisanya akan disiapkan kembali, setuju? Kemudian nanti akan dilanjutkan Januari Februari Maret lagi (bantuan pangan beras),” ucap Presiden Jokowi ketika bercengkerama dengan 1.186 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) asal Kota Kupang.

Ditemui di lokasi kunjungan Presiden, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjabarkan fokusnya adalah untuk memastikan ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ada dan cukup di seluruh penjuru Indonesia. Ia juga menekankan stok minimal CBP yang dikelola Bulog juga menjadi atensi Presiden Joko Widodo.

“Bapak Presiden memerintahkan saya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional untuk memastikan stok beras sampai ke Indonesia Timur, juga Indonesia Tengah, semua harus ada. Kemarin dari Indonesia Barat, Timur, dan Tengah lalu disini kita menyaksikan stok Bulog dalam kondisi yang cukup,” papar Arief.

“Tentunya stok Bulog akan selalu dijaga diatas 1 juta ton. Namun kemarin Bapak Presiden meminta penambahan stok sampai terus mendekati 3 juta ton. Ini untuk memastikan bahwa dalam kondisi apapun, entah itu climate change, El Nino atau apapun, negara itu punya stok yang siap sedia digelontorkan ke masyarakat,” beber Kepala NFA.

Adapun Kepala NFA telah memastikan stok CBP di Provinsi NTT secured dan cukup. Ini dilakukannya bersama Presiden Jokowi sembari memastikan kelancaran bantuan pangan beras. Ia pun menginginkan sumber CBP berasal dari produksi dalam negeri.

“Stok CBP di Kupang ini ada lebih dari 3 ribu ton, jadi kita pastikan di Kupang stok berasnya aman. Ini setelah kemarin kami juga sudah pastikan melalui road show ke beberapa tempat. Mulai dari Padang, Palembang, Bandar Lampung, Biak, Jayapura sampai Timika. Dan hari ini kita ada di Kupang, kemarin ada di Nagekeo, sebelumnya ada di Manggarai Barat Labuan Bajo,” ungkapnya.

“Bapak Mentan (Menteri Pertanian) pernah sampaikan ke kita, tanam itu minimal harus 1 juta hektar sehingga dalam sebulan bisa dipanen lebih dari 2,5 juta ton, itu adalah untuk kebutuhan nasional. Kalau ini (areal tanam) bisa ditingkatkan menjadi 1,5 atau 2 juta hektar, kita akan bisa memenuhi kebutuhan beras kembali bersumber dari dalam negeri,” jelas Kepala NFA ke media.

“Impor ini kita lakukan sangat terpaksa, karena kita ingin ekonominya bergeraknya ada di Indonesia, petaninya ada di Indonesia, penggiling padinya juga ada di Indonesia, jadi roda ekonominya ada di Indonesia. Setelah ini kita harus hand in hand untuk memperkuat CBP dan utamakan produksi tentunya dari dalam negeri,” pungkas Arief.

Untuk diketahui, per 5 Desember total stok beras yang ada di Bulog terdapat 1,5 juta ton. Sementara ID FOOD juga mengelola komoditas beras sejumlah 2.260 ton. Selanjutnya Cadangan Beras Pemerintah Daerah Provinsi (CBPP) se-Indonesia tercatat ada 6.735 ton.

Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini, turut membersamai antara lain Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Pj Wali Kota Kupang Fahrensy P. Funay, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, dan Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *