Tidak kenal libur, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi melakukan kunjungan ke lahan pertanian Sang Hyang Seri di Sukamandi, Subang, Jawa Barat pada Minggu (2/6/2024).
Dalam kunjungan tersebut Arief bertemu dengan para petani dan mendengarkan langsung aspirasi serta harapan mereka. Interaksi ini menjadi momen penting untuk memahami kondisi riil di lapangan dan merumuskan kebijakan di sektor pangan yang lebih tepat sasaran.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani di lapangan, seperti perubahan iklim, hama, irigasi, dan akses terhadap teknologi dan inovasi. Arief menegaskan komitmennya untuk terus mendukung para petani sebagai bagian penting dari ekosistem pangan.
“Dukungan lahan yang kondusif, tata kelola air yang baik, dan inovasi teknologi menjadi kunci dalam mendorong peningkatan produktivitas padi. Sebab hal ini tentunya berdampak pada produksi pangan nasional. Dan kami mendukung sepenuhnya seluruh stakeholder terkait untuk bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Arief.
Produksi pangan dalam negeri sangat penting untuk mencapai kemandirian pangan dan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada impor. Hal ini juga selaras dengan penegasan Presiden Joko Widodo, dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ancaman krisis pangan, Indonesia perlu memperkuat produksi dalam negeri guna menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan.
Selain itu ditegaskannya, produksi dalam negeri menjadi prioritas dalam rangka pemenuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). CBP berfungsi sebagai penyangga untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam atau lonjakan permintaan. Oleh karena itu, memastikan produksi beras yang memadai dan menjaga stok CBP pada level yang aman adalah prioritas utama.
“Ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah yang cukup sangat penting untuk menjaga stabilitas pangan nasional. Saat ini stok CBP secured di Bulog mencapai 1,8 juta ton. Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa stok beras kita selalu dalam kondisi yang aman dan cukup,” jelas Arief.