JAKARTA — BUMN Holding pangan atau ID FOOD terus mendukung ketahanan pangan nasional, inklusivitas bagi petani, peternak, dan nelayan, serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.
Direktur Utama ID FOOD Arief Prasetyo Adi mengatakan sesuai arahan Menteri Erick pada launching BUMN Holding Pangan beberapa waktu lalu, berharap ID FOOD dapat melakukan sinergitas dengan BUMN lainnya mulai Himbara, private sector maupun kolaborasi pendampingan petani, peternak dan nelayan untuk peningkatan ekosistem pangan.
ID FOOD mewujudkan sinergi tersebut dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Perum Perhutani, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia, dan PT Asuransi Kredit Indonesia dalam program Makmur untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteran petani.
“Program Makmur bertujuan menghadirkan solusi pertanian melalui pendekatan holistik untuk memakmurkan petani Indonesia,” ujar Arief saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/1).
Dalam program Makmur, ucap Arief, BUMN saling bahu-membahu dalam melakukan pengelolaan budidaya berkelanjutan, pendampingan, akses permodalan, dan akses pasar. Arief menyebut program Makmur saat ini sudah mencapai luas tanam 85.886 hektare atau lebih tinggi dari target yang sebesar 82.701 hektare dengan keterlibatan petani sebanyak 75.393 petani tebu, padi, jagung, holtikultura, dan perkebunan rakyat.
Sinergitas lainnya, Arief menambahkan ID FOOD juga terus meningkatkan kemitraan dengan petani, peternak, nelayan dalam rangka mendukung peningkatan produksi pangan nasional. Hal ini pun sesuai yang dibahas dalam RDP Komisi IV DPR RI yang meminta ID FOOD untuk menjalin kerja sama dengan UMKM dalam pemasaran dan pendistribusian produk.
Lebih lanjut Arief menambahkan bahwa ID Food juga telah mengembangkan brand produk ritel dengan nama Rania, beserta anggota holding yang juga memiliki brand masing-masing yang telah masuk pada pasar daring dan luring.
“ID FOOD juga telah penjajakan ke beberapa Koperasi dan Pondok Pesantren, semoga ke depan dapat mewujudkan sinergi pangan dengan Koperasi dan Pondok Pesantren,” ucap Arief.
Arief mengatakan ID Food juga telah melakukan perluasan pasar ke luar negeri yang mana sebelumnya hanya untuk konsumsi dalam negeri. Pada sektor Perikanan, ID FOOD telah berhasil melakukan ekspor gurita ke AS senilai Rp 2,4 miliar, Ikan Kaca Piring ke Thailand senilai Rp 489 juta, Ikan Black Marlin ke Filipina senilai Rp 629 juta, dan Ikan Tuna dan Gurita ke Jepang senilai Rp 1,5 miliar.
Selain ikan, sektor pertanian yang dikelola Sang Hyang Seri, member of ID FOOD, juga telah melakukan ekspor beras Long Grain kemasan lima kg ke Arab Saudi sebanyak 140 ton atau Rp 2 miliar.
“Anggota holding lainnya di sektor Perdagangan dan Logistik PT PPI juga telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton pada 2021 atau sekitar Rp 17 miliar. Realisasi saat ini sebanyak 223 ton,” kata Arief.