Jakarta, innews.co.id – Agak berbeda melihat PT Food Station Tjipinang Jaya, pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, Pergudangan, Pertokoan, Distribusi bahan pangan khususnya beras yang selama lebih dari 40 tahun melayani kebutuhan pangan DKI Jakarta, di masa sekarang ini.
Sederet penghargaan yang diraihnya menjadi bukti keseriusan kerja serta kepemimpinan yang mumpuni. Beberapa penghargaan yang diraih antara lain, 6 pengharhaan bergengsi dalam ajang BUMD Marketeers Awards 2020, yakni BUMD Jakarta Marketeers Award 2020 (Best of The Best BUMD), CMO of The Year 2020 BUMD (Arief Prasetyo Adi). Lalu, The Most Promising Company in Strategic Marketing (Gold), The Most Promising Company in Tactical (Gold), The Most Promising Company in Marketing 3.0 (Silver), dan The Most Promising Company in Branding Campaign (Silver).
Selain itu, perusahaan distributor pangan ini juga diganjar penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), 4 penghargaan di ajang TOP BUMD Award 2020, TOP CSR Award 2020, Teropong CSR Award 2020 dan Apresiasi dari Kementerian Perdagangan RI.
Dengan bijak H. Arief Prasetyo Adi, ST., MT., Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya mengatakan, “Penghargaan ini merupakan apresiasi bagi Food Station yang bekerja melayani masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan terutama di wilayah Jakarta. Selain itu, penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap seluruh pegawai Food Station yang telah berusaha dalam memberikan yang terbaik bagi perusahaan”.
Selain itu, lanjutnya, dukungan dan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang selalu memotivasi BUMD DKI untuk selalu hadir memberikan manfaat kepada warga Jakarta.
“Menangani distribusi pangan, terlebih di masa pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ujar Arief kepada innews, Selasa (23/9/2020).
Tidak itu saja, bagi pria yang juga dipercaya sebagai Dewan Pakar Perpadi (Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi Indonesia) 2020-2025 ini mengatakan, tantangan lainnya adalah bagaimana dapat bekerja sama dengan seluruh pihak untuk kepentingan masyarakat banyak.
“Agar hal tersebut terwujud, ego sektoral harus dihilangkan untuk mendeliver sebesar-besarnya kepentingan masyarakat. Karena Food Station ini merupakan BUMD Pangan DKI, maka dukungan dari Pak Gubernur dengan SKPD/OPD terkait, legislatif, kementerian terkait sangat diperlukan, selain internal Food Station sendiri,” jelasnya.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, Arief mengakui, Food Station sangat bekerja keras. “Bukan perkara mudah mendistribusikan kebutuhan pangan masyarakat. Namun, kami lillahi ta’ala saja, bekerja dengan penuh kesungguhan dan berusaha mengeliminir kekeliruan di lapangan,” akunya lugas.
Menurutnya, untuk mencapai ketahanan pangan, menjaga stabilitas supplai, dan harga pangan di DKI Jakarta, Food Station mengembangkan kemitraan budidaya pertanian, perternakan dan Sistem Resi Gudang (SRG).
Guna menghargai kerja keras dari para karyawannya, perusahaan juga memberikan reward, disamping ada juga punishment.
Saat ini dan kedepan, lanjut Arief, Food Station terus berupaya keras meningkatkan kinerja manajemen, operasional dan keuangan berbasis sistem informasi manajemen dan good corporate governance.
Arief mengaku, saat ini Food Station terus berbenah diri. Tidak mudah menjalankan roda usaha di masa pandemi ini. “Alhamdulillah, sampai saat ini belum terjadi pengurangan karyawan. Kita akan review terus beberapa waktu kedepan dengan wise (bijak),” tukasnya.
Dirinya berkeyakinan, dengan tim kerja yang solid, maka seberat apapun pekerjaan dan target yang ada, akan dapar dijalankan dengan sebaik-baiknya. (RN)