Jakarta – Sebagai upaya meningkatkan peran BUMN Klaster Pangan dalam peningkatan sektor Pertanian, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan cadangan Komoditas Hortikultura.
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa RNI dan BUMN Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.
“Sesuai dengan arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontribusi pada hilir sektor hortikultura untuk penguatan sektor Pertanian,” Jelas Arief pada kegiatan Penandatanganan Kerja sama PT RNI dengan Kementerian Pertanian (26/8/2021).
Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa kerja sama ini untuk menghubungkan antara hulu dan hilir dimana RNI bersama BUMN Klaster Pangan diharapkan dapat membantu hilirisasi atau pendistribusian di sektor pangan.
“Kerja Sama antara RNI dengan Kementerian Pertanian ini meliputi penggunaan data sebaran ketersediaan hortikultura hingga harga komoditas hortikultura sebagai acuan distribusi dalam mendukung penyelenggaraan cadangan komoditas hortikuktura.” terangnya.
Secara terpisah Menteri BUMN Erick Thohir meminta RNI bersama BUMN Klaster Pangan untuk dapat memperbaiki ekosistem pangan yang ada saat ini juga dengan skema saling menguntungkan, juga meminta BUMN Pangan menjadi lokomotif penyeimbang dan perubahan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Penandatanganan kerja sama yang disaksikan secara langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ini juga meliputi dukungan RNI dan BUMN Klaster Pangan dalam penyelenggaraan cadangan komoditas hortikultura.
Melalui sambutannya, Mentan SYL mengapresiasi kerjasama yang dilakukan dan ia berharap semua pihak yang terlibat menjadi semakin tangguh dan kreatif dalam membangun pertanian di tengah situasi pandemi.
“Saya yakin apa yang kita lakukan hari ini ini adalah konttibusi kita semua bagi bangsa. Untuk menghadirkan kehidupan negara yang lebih baik, dan kehidupan rakyat yang semakin sejahtera dengan menyediakan nutrisi dari sumber pangan hortikultura yang sehat,” ungkap Mentan.
Mentan mengakui bahwa Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan sosial kehidupan. Ia kemudian mengingatkan agar pertanian Indonesia harus tetap berjalan dengan manajemen modern.
“Pertanian tidak bisa dilakukan seperti cara-cara yang lama. Pertanian harus dihandle lebih kuat,” tegas Syahrul.
Oleh karena itu, membangun pertanian yang dibutuhkan menurutnya adalah komitmen dan integritas. Petani, pemerintah daerah dan pelaku usaha harus bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. (Humas RNI)