JAKARTA – Upaya menjaga ketahanan pangan nasional harus didukung oleh pemanfaatan teknologi sehingga dapat menghasilkan efisiensi dan efektifitas proses produksi yang berdampak pada peningkatan nilai tambah dan daya saing produk. Untuk itu, dalam rangka memperkuat ekosistem pangan nasional yang berbasis teknologi, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendukung penuh langkah Dunia usaha di sektor pangan melakukan pengembangan pangan berbasis digital.
Pernyataa tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, saat menghadiri “Peresmian GREENS – Pertanian Multidimensional Pertama di Indonesia”, Selasa, (20/12/2022), di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Arief bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikam dan menjau aplikasi Teknologi agrikultur GREENS (salah satu startup agrikultur Indonesia) berbentuk pod (GREENS pod) yang memanfaatkan sistem penanaman dalam ruangan menggunakan teknologi blockchain, artificial intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).
Arief mengatakan, hal ini merupakan terobosan baru dalam bidang budidaya dan bisnis food and beverage. Melalui pemanfaatan teknologi tersebut GREENS mengembangkan sayuran kaya nutrisi yang kemudian diolah untuk disajikan dalam bentuk live salad. Sayuran yang menjadi bahan utama dari salad tersebut ditanam dan dipanen langsung di dalam mall. Pola produksi semacam ini disebut dengan sistem pangan hyperlocal, dimana sumber pangan ditanam, dipanen dan disajikan di tempat yang sama sehingga sumber pangan aman, terjamin kualitasnya dan bernilai gizi tinggi.
Arief berharap, inovasi pertanian berbasis AI semacam ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara masal sehingga menarik minat generasi muda untuk mulai bertani. “Tentunya, skema bisnis dan biaya produksi harus benar-benar dihitung agar penerapannya dapat berkelanjutan dan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi. Kami juga mendukung penuh bertumbuhnya startup agrikultur dan agribisnis di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan, ini merupakan inovasi yang luar biasa dan salah satu yang pertama. Diharapkan inovasi ini dapat mendukung pertumbuhan industri kuliner. “Pangan ini sangat sentral dan dengan pendekatan ini saya yakin kita memiliki keunggulan. Dengan adanya blockchain, artificial intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT) saya meyakini pangan akan menjadi salah satu penopang dari pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
Dukungan terhadap pengembangan teknologi di sektor pangan sejalan dengan arahan Presiden RI yang mengatakan agar produksi pangan dalam negeri dapat terus ditingkatkan sebagai antisipasi menghadapi potensi krisis pangan.