Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meresmikan Masjid Manarul Ilmi yang berlokasi di Dusun Somban Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jumat, (26/8). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti disaksikan jajaran pengurus masjid dan tokoh masyarakat.
“Alhamdulillah, Masjid “Manarul Ilmi” yang merupakan impian kita bersama akhirnya telah berdiri dengan megah. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari kerja keras serta partisipasi dari berbagai pihak baik berupa pikiran, tenaga dan materi demi berdirinya masjid ini. Semoga semua itu merupakan bukti kecintaan kita kepada masjid yang merupakan rumah Allah SWT di dunia,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Arief mengatakan, keberadaan masjid ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi warga muslim di Dusun Somban, Sidoarjo. Ia juga menyampaikan bahwa masjid dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat salah satunya sebagai pusat untuk menjaga ketahanan pangan umat.
“Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia pada dasarnya adalah ibadah kepada Allah SWT. Apabila boleh saya katakan, Masjid adalah salah satu tonggak terciptanya ketahanan pangan. Mengapa demikian? Karena seluruh tugas dan fungsi dari Badan Pangan Nasional dapat diintegrasikan dengan masjid sebagai sentranya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief menambahkan, di samping itu, masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keislaman serta kegiatan kemasyarakatan. Masjid dapat menjadi sentra untuk pemenuhan ketersediaan pangan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.
“Jejaring sosial yang baik melalui komunitas dalam masjid dapat mengidentifikasi serta mengentaskan kerawanan pangan dan gizi dengan efektif, terutama untuk masyarakat di sekeliling masjid. Misalnya dengan kegiatan makan telur bersama dengan anak-anak yatim yang mana dapat meningkatkan gizi masyarakat sekaligus menjadi amal ibadah bagi umat,” paparnya.
Tidak lupa, dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kecintaan pada pangan lokal, di mana sosialisasi serta ajakan agar masyarakat mengkonsumsi pangan lokal yang sehat dapat dilakukan melalui majelis-majelis yang dilaksanakan di masjid.
“Selanjutnya, untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap pangan lokal, perlu dilakukan edukasi dan promosi melalui pengembangan kuliner yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Edukasi dan promosi pangan B2SA akan sangat efektif dilakukan melalui kegiatan-kegiatan umat dalam masjid. Misalnya dengan memperkenalkan Pangan B2SA kepada anak-anak dalam kegiatan TPA, mengadakan lomba kreasi resep pangan lokal bagi ibu-ibu anggota pengajian, serta edukasi isi piringku kepada remaja dan pemuda masjid,” ungkapnya.
Ajakan konsumsi pangan lokal ini sesuai arahan dari Presiden RI, agar pemerintah serta masyarakat meningkatkan produksi dan konsumsi pangan lokal guna menjaga ketahanan pangan.