Presiden Joko Widodo didampingi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krishnamurti terus memastikan penyaluran bantuan pangan beras tepat sasaran kepada masyarakat berpendapatan rendah. Hal tersebut nampak saat Kepala Negara meninjau dan menyerahkan bantuan pangan beras kepada 1.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Gudang Bulog Umbul Tengah, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten pada Senin (8/1/2024).
“Ini (penerima bantuan) baru atau campur? Karena kemarin (tahun 2023), kan dimulai September sampai Desember. Tapi ada pendaftar baru, sehingga di Januari ini bisa masuk untuk mendapatkan (bantuan pangan beras). Jadi ini yang banyak yang baru ya. Sudah terima semuanya? Nanti Bapak Ibu akan dapat di Januari, Februari dan Maret. Dan nanti akan dilanjutkan hingga Juni dengan catatan APBN mencukupi,” ujar Presiden Jokowi.
Selain memastikan penerima bantuan, Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa stok beras di Bulog aman. “Sekarang stoknya 1,3 juta ton beras. Jadi untuk stabilitas memang kita harus memiliki stok di gudang-gudang Bulog. Agar kalau panen turun (mundur), Bulog bisa membantu menutup,” sebut Kepala Negara.
Bantuan pangan beras yang digelontorkan pemerintah ini ditengarai efektif menahan laju inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi 2023 (year on year/yoy) berada di 2,61 persen, lebih rendah dari inflasi tahun yang sebelumnya sebesar 5,51 persen. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemenuhan pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah menjadi concern pemerintah, karena berkaitan erat dengan upaya menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi.
“Pagi ini Bapak Presiden Jokowi berkenan untuk mengecek stok Bulog di Serang. Beliau tadi menyampaikan total stok Bulog mencapai 1,3 juta ton. Stok ini dipakai untuk intervensi bantuan pangan dan pendistribusian SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Semuanya untuk stabilisasi pangan sehingga untuk periode Januari sampai Maret 2024 sudah langsung dijalankan bantuan pangan ini. Awal tahun ini, beliau keliling mulai dari Cilacap, Banyumas, Tegal, dan saat ini di Serang untuk memastikan sasaran penerima bantuan pangan dan juga stok Bulog ini ada dan cukup,” ungkap Arief.
Sejak bantuan pangan beras tahap pertama digulirkan pada periode Januari hingga Maret 2023, inflasi beras mengalami penurunan dari 2,63 persen pada Februari 2023. Ini kemudian turun menjadi 0,70 persen pada Maret 2023. Penurunan terus terjadi menjadi 0,55 persen pada April 2023 dan 0,02 persen pada bulan berikutnya. Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, bantuan pangan beras kembali digelontorkan pada September sampai November 2023 yang lalu diperpanjang hingga Desember 2023 sesuai arahan Presiden Jokowi.
Faktanya gelontoran tersebut berhasil menekan laju inflasi di mana tingkat inflasi nasional bulan Desember 2023 sebesar 2,61 persen (yoy) turun dari inflasi bulan November 2,86 persen. Inflasi bergejolak juga turun dari 7,59 persen menjadi 6,73 persen (yoy). Adapun komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras sebesar 0,53 persen.
Dari sisi harga juga menunjukkan bahwa tren harga beras medium (IR 64 III) mulai turun secara gradual. Per 5 Januari 2024, beras medium (IR 64 III) memiliki harga Rp 11.116 per kg, dengan jumlah stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 31.277 ton.
Berdasarkan Panel Harga Pangan NFA, harga rata-rata semua provinsi untuk beras medium per 7 Januari 2024 berada di Rp 13.240 per kg. Harga ini dapat dikatakan mulai merata dan tidak melambung semakin tinggi, jika dibandingkan terhadap harga rata-rata semua provinsi beras medium pada 1 Oktober 2023 yang tercatat pada Rp 13.220 per kg. Adapun bantuan pangan beras tahap kedua saat itu mulai digulirkan kembali mulai 11 September 2023.
Selain bantuan pangan beras, NFA juga terus melakukan stabilisasi harga melalui penyaluran beras SPHP di seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2023, pemerintah telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,1 juta ton dan untuk bantuan pangan beras sebesar 1,4 juta ton.
Dalam kunjungan Presiden kali ini turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, dan Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat.