Para peternak mengapresiasi langkah pemerintah yang secara cepat melakukan importasi jagung pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan. Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan, harga pakan yang cukup tinggi saat ini membebani para peternak sehingga dengan masuknya jagung pakan ini sangat membantu kesulitan peternak.
“Dengan kehadiran jagung ini, kami mewakili para perternak layer se Nusantara menghaturkan terima kasih kepada pemerintah, Badan Pangan Nasional dan seluruh jajarannya, atas keberhasilan usaha mengatasi dan menstabilkan ketersediaan jagung bagi peternak layer saat ini. Dengan demikian peternak layer dapat kembali menjalankan usahanya dengan lancar untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga telur.” ungkap Yudianto saat dihubungi pada Rabu (15/11/2023).
Yudianto berharap untuk mengatasi kekurangan dan menjaga stabilisasi pasokan jagung sebagai bahan baku pakan yang dibutuhkan peternak layer saat ini, lewat usaha importasi terbatas dapat berhasil dengan baik dan lancar.
“Selanjutnya kedatangan jagung impor 20.000 ton yang pada tahap awal ini kami peternak semua sepakat untuk diperuntukkan lebih dahulu kepada peternak skala UMKM mikro yang benar-benar membutuhkan pasokan jagung saat ini, mulai dari wilayah Jatim, Jateng dan jika memungkinkan Lampung.” ujar Yudianto.
“Baru kedatangan jagung yang selanjutnya kami sepakat untuk menyalurkan kepada seluruh petenak layer di Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan. Upaya pengadaan jagung impor saat ini sangat membantu kesulitan peternak dalam mencari / membeli jagung.” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar, Karman, yang hadir langsung menyaksikan bongkar muat jagung di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya pada Rabu (15/11/2023). Ia mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya memenuhi kebutuhan pakan jagung ini mengingat pakan merupakan komponen paling signifikan dalam perhitungan biaya pokok produksi dan memengaruhi harga di tingkat hilir.
“Kedatangan jagung ini sangat kami harapkan karena memang sejak lama kami inginkan jagung ini, dengan harga 5 ribu per kg. Sebab jagung pakan berkontribusi 50 hingga 55 persen pada komponen biaya produksi. Maka kalau jagung mahal kami teriak duluan.” ujar Karman
Adapun sebanyak 20.000 ton jagung akhirnya tiba di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya pada Rabu (15/11/2023). Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, tibanya jagung pakan ini merupakan bagian dari 171.000 ton yang secara bertahap masuk untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak mandiri di wilayah sentra produksi ayam dan telur.
“Seperti yang kami sampaikan pekan lalu pada saat Rapat dengan Komisi IV DPR RI, bahwa hari ini masuknya jagung sebanyak 20 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi para peternak rakyat kita terutama peternak boiler dan layer. Kami apresiasi teman-teman Karantina dan Pelindo karena ini harus dilakukan secara cepat karena ini sangat dinanti untuk memastikan pasokan jagung pakan terpenuhi saat ini bagi para sedulur peternak kita ” ujar Arief saat meninjau bongkar muat jagung di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya, Rabu (15/11/2023).
Arief mengatakan, jagung pakan ini akan segera didistribusikan kepada para peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diterima dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. “Jadi data by name by address para peternak sudah kita koordinasikan dengan Kementerian Pertanian dan dengan itu proses distribusinya akan segera dilakukan oleh Bulog sehingga pakan ternak ini tentunya akan sangat membantu para peternak untuk tetap berproduksi dan menjaga harga daging ayam dan telur ayam di hilirnya.” kata Arief.