Hukum & Bisnis (Jakarta) – Pemerintah menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero) untuk memasok daging ke pasar tradisional. Tugas ini diberikan untuk menjaga stabilitas harga daging, yang beberapa hari terakhir mengalami lonjakan.
“Kami sedang mempersiapkan stok daging sapi dan kerbau untuk disalurkan ke pasar-pasar tradisional,” ujar Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi, Jumat (22/1/2021) malam.
Dia menambahkan, penugasan tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara daring. Dalam merealisasikan tugas tersebut, RNI akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI, PT Berdikari (Persero), Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), BUMD Jakarta yang bergerak dalam bidang pangan, PD Pasar Jaya, dan PD Dharma Jaya.
“RNI sebagai bakal holding BUMN Pangan dan PT Berdikari diminta mengisi daging di pasar. Bekerjasama dengan Kadin, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Private seperti PT Suri,” jelas Arief.
Menurut Arief, pihaknya bersama pihak terkait sepakat akan melakukan upaya stabilisasi harga daging, dengan memastikan ketersediaan pasokan di pasar.
“Ketersedian, Keterjangkauan, Keberlanjutan dan Kualitas menjadi rujukan kita semua,” ucap Arief.
Pasokan daging ke pasar tradisional, lanjut dia, menggunakan stok daging impor 2019, frozen meat boxes.
“Pada saat bersamaan pedagang daging akan mulai berjualan kembali hot meat di pasar tradisional,” ujar Arief.
Guna menjaga stabilitas harga daging, menurut dia, diperlukan adanya cadangan pangan nasional. Tindakan ini harus diimbangi dengan penataan berbagai hal terkait, mulai neraca, buying plan serta kesiapan hulu hingga hilir.
“Ke depan kita semua perlu memperhatikan juga cold chain/rantai dingin untuk menjaga kualitas daging,” kata Arief.
Sumber: https://hukumbisnis.net/read/5534/Pemerintah-Tugaskan-RNI-Pasok-Daging-ke-Pasar-Tradisional#.YAt67X-VkTc.whatsapp