Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus memastikan ketersediaan pangan, khususnya beras aman dan cukup. Untuk itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi meninjau langsung stok beras, proses penyimpanan dan mekanisme distribusi beras di Komplek Pergudangan Bulog Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (5/6/2024).
“Menjaga ketersediaan beras di seluruh Indonesia adalah prioritas utama kami, terutama dalam menghadapi potensi gejolak harga dan peningkatan permintaan di masa mendatang, maupun antisipasi dan penanganan terhadap terjadinya bencana banjir seperti yang baru-baru ini menimpa wilayah Sumbar khususnya di Kabupaten Agam.” ujar Arief.
“Ini menjadi perhatian Bapak Presiden Jokowi sehingga kami ingin memastikan bahwa Bulog siap dengan stok yang memadai dan distribusi yang lancar sehingga masyarakat dapat mengakses beras dengan harga yang terjangkau melalui program SPHP dan juga masyarakat berpendapatan rendah mendapat bantuan pangan beras yang layak.”tambahnya.
Pimpinan Wilayah Bulog Sumatera Barat Sri Muniati mengatakan sebanyak 550 ton beras stok Bulog di gudang ini tersedia untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan di wilayah Agam. Selain itu, terdapat stok dalam perjalanan dari Kota Padang sebagai move regional sebanyak 1.100 ton.
Stok tersebut selain untuk penyaluran bantuan pangan juga untuk penyaluran beras SPHP sehingga masyarakat mendapat beras dengan harga terjangkau.
Adapun penyaluran beras SPHP di Agam sejak Januari sampai dengan saat ini mencapai 11.276 ton atau 54% target tahun 2024. Sedangkan untuk penyaluran bantuan pangan beras sejak bulan Januari dan saat ini sampai dengan 4 Juni 2024 sebanyak 17.570,720 ton untuk 393.913 KPM/bln. Saat ini akan disalurkan 5.964,06 ton bantuan pangan beras.
Terkait serapan Bulog di wilayah Sumbar, Sri Muniati mengungkapkan serapan dalam negeri Kanwil Sumbar mencapai 1.750 ton atau 77 persen dari target tahun 2024 sebanyak 2.250 ton.
Dalam kesempatan tersebut Arief juga mendukung dan mengapresiasi terbangunnya sinergi Bulog dengan pemerintah daerah dalam hal pemanfaatan dan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) khususnya pada saat terjadinya bencana alam seperti banjir
“Tentunya dalam situasi menghadapi bencana seperti banjir dan longsor ini, pemanfaatan cadangan pangan pemerintah daerah menjadi sangat penting dalam konteks pemenuhan pangan bagi masyarakat terdampak. Kami berterima kasih karena setiap daerah punya CPPD. Dan dengan sinergi pemda bersama Bulog dan stakeholder lainnya kita siapkan untuk dapat mendistribusikan bantuan,” ujar Arief.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Rosva Deswira mengatakan pihaknya telah menyalurkan 3 ton bantuan beras yang berasal dari CPPD Kabupaten Agam bagi korban bencana banjir setempat.
“Dari 14 ton stok CPPD yang kami miliki , saat ini sudah disalurkan 3 ton, dan kemarin (4/6/2024) juga kami terima 7,5 ton bantuan dari Cadangan Pangan Pemerintah Pusat yang didorong oleh Badan Pangan Nasional, dan seluruhnya kita distribusikan ke masyarakat terdampak. Ke depan kita upayakan CPPD terus meningkat untuk dapat dimanfaatkan manakala terjadi bencana maupun kedaruratan lainnya,” pungkasnya.