NFA Persiapkan Penyerapan Gabah/Beras Pada Panen Raya

JAKARTA – Menjelang panen raya padi pada akhir Februari dan Maret tahun ini, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus memastikan sejumlah kesiapan untuk mengoptimalkan penyerapan gabah/beras guna mengisi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Perum Bulog. Berbagai langkah persiapan tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam Indonesia Business Forum TVOne, Rabu, (22/2/2023), di Jakarta.

Menurut Arief, untuk memastikan Bulog mampu menyerap sebanyak 2,19 juta ton sesuai yang ditugaskan maka harus dipastikan sejumlah kesiapan. Salah satunya menggandeng penggiling padi, utamanya penggilingan padi kecil. “Kita pastikan Bulog harus menyerap 2,19 juta ton. Tentunya kita tidak bisa sendiri, harus menggandeng termasuk penggiling padi, utamanya penggilingan padi kecil. Kemarin kita sudah mengundang seluruh pelaku usaha perberasan, bagaimana kita akan mempersiapkan penyerapan Bulog pada panen raya itu optimal,” terangnya.

Arief mengatakan, penugasan penyerapan tersebut untuk menjaga agar di akhir tahun Indonesia tidak lagi mengalami kekurangan beras, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengadaan dari luar negeri. 

Persiapan juga dilakukan dari sisi pendataan, sehingga dapat mendukung pengambilan kebijakan yang lebih akurat. Ia mengatakan, pada 31 Desember lalu NFA bersama Badan Pusat Statistik (BPS) serta Kementerian terkait telah melaksanakan survey Stok Beras Nasional. Kegiatan ini untuk mendata berapa stok beras yang ada di berbagai kelompok masyarakat, seperti rumah tangga, penggilingan, hotel dan restoran, dan lainnya. Data yang diperoleh menjadi acuan stok akhir di tahun 2022 dan akan ditambahkan di tahun 2023 sebagai stok beras nasional.

“Supaya pendataan lebih akurat, sehingga kita bisa mengambil kebijakan terkait perberasan dengan tepat dan akurat, maka 31 Desember lalu Badan Pangan Nasional bersama BPS dan Kementerian terkait telah melakukan survei Stok Beras Nasional,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, menghadapi penyerapan, Bulog telah lakukan sejumlah persiapan untuk memenuhi target serapan sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. “Kita maksimalkan penyerapan sesuai target 70 persen di panen raya semester I ini. Menggandeng stakeholder dan menggandeng seluruh penggilingan, untuk memperkuat stok nasional. Tentu dengan dukungan dari Badan Pangan Nasional terkait regulasi,” ujarnya.

Ia mengatakan, Bulog juga sudah menyiapkan berbagai alternatif mekanisme pengadaan. Selain itu, dari sisi infrastruktur, Bulog sudah membangun Modern Rice Milling Plant di 13 lokasi untuk mendukung penyerapan langsung kepada petani.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PERPADI Sutarto Alimoeso mengatakan, Bulog harus segera turun menyerap gabah/beras karena hal tersebut sudah dinantikan oleh para penggiling padi, utamanya penggiling padi skala kecil. “Harapan saya Bulog harus segera turun menyerap gabah/beras. Karena ini kesempatan yang pendek. Supaya mendapatkan beras, penggilingan padi kecil yang jumlahnya ratusan ribu saat ini menunggu kapan Bulog memulai penyerapan. Kami siap bermitra dengan Bulog dalam penyerapan beras petani,” ungkapnya.

Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema berpesan, agar penyerapan Bulog tidak rendah seperti tahun lalu. “Ini tidak boleh terjadi lagi. Harus diawasi betul penyerapan Bulog optimal atau tidak. Badan Pangan Nasional berperan mengawasi dan memastikan penyerapan Bulog ini sesuai target,” katanya.

Ekonom Faisal Basri menanggapi, pemerintah harus mengupayakan agar tidak terjadi impor lagi pada Maret ini. Kuncinya saat ini tinggal kepada kesiapan Bulog, mengingat stok Bulog tidak boleh kecil agar harga beras di tingkat konsumen tidak dipermainkan.

“Stok di Bulog ini enggak boleh kecil. Kalau kecil, akan rentan dipermainkan pasar. Masalahnya tinggal kesiapan Bulog dalam menyerap secara optimal pada saat panen raya sesuai target yang ditetapkan,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *