NFA Dukung Peternak Indonesia Semakin Maju dengan Teknologi

  • Corporate

Dalam upaya memahami dan mengatasi tantangan sektor peternakan nasional, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) secara intens melakukan komunikasi dan audiensi bersama para peternak. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam The 6th International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition di ICE BSD Tangerang (21/9) hadir untuk mendengar aspirasi dari para peternak mengenai hasil produksi dan daya saing mereka di bidang perunggasan.

“Saat ini NFA pegang dua Perpres, salah satunya tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). NFA akan siapkan BUMN untuk menyerap produksi teman-teman peternak. Misalkan ayam nanti kita pakai untuk CPP, atau telur nanti kita distribusikan untuk membantu keluarga stunting. Jadi kalau ada pangan surplus, harusnya kita tidak cutting dan tidak abortion.” papar Arief.

Arief menjelaskan, NFA selalu berkoordinasi bersama ID FOOD sebagai Holding BUMN Pangan untuk menyerap hasil panen dari para peternak secara efektif, terlebih saat harga jatuh. “Saya minta serap dari teman-teman perernak dengan harga baik kemudian diberikan kepada Keluarga Resiko Stunting (KRS) di 7 provinsi sesuai perintah Presiden, Beliau selalu menanyakan progresnya,” imbuh Arief.

Adapun 7 provinsi tersebut yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur sebagai penerima bantuan penanganan stunting mendapat telur dengan kualitas A plus.

Lebih lanjut Arief menekankan bahwa perlu dilakukan transfer teknologi dan pengetahuan dari negara lain agar sektor peternakan Indonesia terus berkembang dan tidak selalu bekerja secara manual. Hal ini juga perlu dilakukan untuk menghindari resiko susut pangan (food loss) saat produksi pascapanen sebelum dikonsumsi. Diantaranya seperti cara mensortir telur dan penataan penyimpanan/racking.

“Padat karya itu tidak selalu manusia yang bekerja manual. Jadi bapak ibu jangan minder, justru teknologi ini yang harus dibawa ke Indonesia. Nanti juga secara paralel akan membantu meningkatkan daya saing ke lingkup global. Hari ini teman-teman peternak minimal sudah bisa ngobrol dengan pemerintah. Badan Pangan Nasional tugasnya itu menyamakan antara hulu harus sama dengan hilir. Jadi sekarang teman-teman peternak sudah ada teman untuk ngobrol,” imbaunya.

Motivasi tersebut pun diterima dengan baik oleh para peternak yang juga hadir. “Saya menghaturkan terima kasih kepada Badan Pangan yang selalu ada baik saat suka maupun duka, tentu ini memberikan semangat kepada kita semua untuk semakin maju,” ungkap Yudianto Yosgiarso Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *