NFA Dorong Ekonomi Daerah dan Jaga Stabilitas Inflasi melalui Hilirisasi Produk Pangan

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong pengembangan hilirisasi produk pangan untuk mendongkrak perekonomian daerah dan menjaga stabilitas inflasi. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, hilirisasi produk pangan penting untuk memberikan daya ungkit komoditas pangan. 

“Siapkan hilirisasinya, produksinya di sini, dikemas dan diolah di sini, sehingga ekonomi itu bisa berkembang, dan tentu berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas inflasi secara nasional,” ujar Arief dalam pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Banten, pada Jumat (01/09/2023) di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten. 

Arief menekankan pentingnya jaminan terhadap produk petani sehingga dapat terserap oleh pasar.  Karena itu, keterlibatan BUMN pangan maupun swasta sebagai offtaker hasil produksi petani/peternak harus didorong. Penguatan hilirisasi ini menjadi salah satu arahan Presiden Joko Widodo dalam Ratas di Istana Negara, Senin (10/07/2023) seiring dengan upaya peningkatan produksi pangan dan mengantisipasi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan. 

Untuk itu dibutuhkan kolaborasi stakeholder terkait yang mendorong penguatan hilirisasi tersebut. Arief mengapresiasi tim pengendalian inflasi pangan di Provinsi Banten yang terus berupaya menjaga tren inflasi berada di bawah inflasi nasional. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten Imadudin Sahabat mengatakan, kehadiran para stakeholder dalam GNPIP tersebut merupakan wujud sinergi dan kolaborasi yang dilakukan untuk menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Gerakan tanam cabai bersama yang dilakukan sebagai rangkaian GNPIP tersebut merupakan implementasi langsung arahan Presiden Joko Widodo dalam rakornas pengendalian inflasi pada Kamis (31/08/2023) di Jakarta.  

Sementara itu Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, dengan inflasi di Banten pada Agustus 2023 sebesar 2,96 persen dan berada di bawah angka inflasi nasional sebesar 3,27 persen (year on year) merupakan buah dari sinergi bersama pihak terkait.  Ia juga mengapresiasi Badan Pangan Nasional dengan penyaluran bantuan pangan beras yang berdampak pada stabilitas pangan. 

“Saya mengapresiasi Badan Pangan Nasional dengan bantuan pangan yang digelontorkan kepada masyarakat berpendapatan rendah. Tentu ini semua atas ikhtiar kita bersama untuk menjaga ketahanan pangan, dan ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat,” ujarnya. 

Untuk mendorong penguatan stabilitas pasokan dan harga pangan, Arief mendorong pemanfaatan teknologi rantai dingin untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Dengan keberadaan sarana rantai dingin, produk pangan yang memiliki shelf life pendek dapat disimpan lebih lama tanpa menurunkan kualitas produk.

“Komoditas pangan seperti cabai dan bawang itu shelf life-nya pendek, sehingga kita butuh sarana rantai dingin untuk memperpanjang masa simpan, ini untuk mengamankan stok pangan agar tetap tersedia sepanjang waktu,” ujarnya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan jika para petani muda milenial di Banten akan terus diberikan penyuluhan dan pendampingan untuk dapat memilih tanaman yang memiliki nilai bagus di pasaran untuk meningkatkan minat bertani. 

“Ini akan kita arahkan kesana. Karena kalau bertani itu ada jangka panjang tapi kita siapkan juga jangka pendek nya. Untuk jangka pendek nya salah satu nya cabai ini di Provinsi Banten yang masih kurang,” tambahnya. 

Ratu Tatu menyatakan akan melakukan pemetaan dimana daerah untuk tanaman padi, hortikultura dan perkebunan. “Banten ini strategis secara geografis untuk pasar nya bertani apapun gampang, misalnya tanam jagung juga menguntungkan. Ini kerjasama antara Kementerian, Provinsi dan Dinas Kabupaten untuk memilih produk mana yang nilai nya menguntungkan bagi petani sehingga petani bertambah,” ucapnya.

Sebagai rangkaian GNPIP Banten dilakukan penanaman cabai merah bersama di lahan yang dikelola Kelompok Tani Taruna Mekar yang disinergikan dengan Segari yang merupakan start up yang fokus pada komoditas sayuran dan buah. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Andriko Noto Susanto beserta Forkopimda Banten dan Serang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *