Kunjungan ke Pasar Ikan Swedia, Komisi IV DPR RI dan NFA Dorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama BUMN Pangan Buka Pasar Ekspor Ikan ke Swedia

Dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Swedia, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengunjungi pasar ikan Marknadsvägen Årsta di Stockholm bersama segenap delegasi pada Minggu (19/5/2024). Hasilnya Arief peroleh fakta bahwa mayoritas pasokan ikan di Swedia yang dipasarkan berasal dari importasi, sehingga merupakan suatu kesempatan bagi Indonesia menjadi pemasok kebutuhan ikan ke Swedia.

“Visitasi hari ini kita dapati fakta bahwa pasokan ikan disini kebanyakan berasal dari luar Swedia. Dengan begitu, Swedia menjadi salah satu potensi pasar yang cukup besar bagi BUMN dan para pelaku usaha perikanan Tanah Air. Kita dorong dan dukung terus Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemen KP) menjajakinya,” ucap Arief.

“Indonesia memiliki komoditas ikan andalan seperti tuna, cakalang, tongkol sampai gurita. Yang membanggakan lagi adalah Indonesia sendiri merupakan produsen tuna terbesar di dunia. Tahun 2024 ini, Kemen KP telah mencanangkan sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024, sehingga mari kita dukung dan bahu membahu membantu wujudkan penguatan daya saing komoditas tuna di pasar global dengan pengelolaan tuna yang berkelanjutan,” ajaknya.

Disadur dari data The International Trade Centre (ITC), pada 2023 Swedia mengimpor komoditas ikan jenis ikan segar atau dingin sampai 524 ribu ton, jenis daging ikan lainnya 135 ribu ton, dan ikan beku 48 ribu ton. Adapun negara yang menyuplai pasokan ikan ke Swedia antara lain Norwegia, Denmark, Belanda, China, dan Polandia.

Sementara menurut data Kemen KP, jumlah produksi tuna Indonesia di 2022 mendekati sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna yang ada di dunia. Jumlah produksi Indonesia terus meningkat di 2023 dan mencapai 1,5 juta ton.

Dalam kurun 5 tahun terakhir, pangsa pasar perikanan Indonesia ke Uni Eropa masih tercatat memiliki rerata 1,1 persen dari total impor perikanan di Uni Eropa. Pada 2022, ekspor perikanan ke Uni Eropa tercatat senilai 378 juta dollar AS atau 6,05 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia.

Pada 2023, produksi perikanan Indonesia tercatat mencapai 24,74 juta ton, meliputi perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut. Sementara dari Januari hingga November 2023, nilai ekspor perikanan berada di 5,6 miliar dollar AS dan masih belum mendekati target yang ditetapkan di angka 6,7 miliar dollar AS. Untuk target ekspor perikanan di 2024, Kemen KP mematok di 7,2 miliar dollar AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *