Kolaborasi Distribusi Pangan via tol laut ke kupang NTT

Jakarta – Sebagai langkah awal terwujudnya kolaborasi agregasi distribusi Pangan lintas stakeholders, Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN melalui BUMN Pangan ID FOOD bersinergi mulai mendistribusikan gula dan minyak goreng curah ke pasar – pasar tradisional di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), pasca pengiriman dua komoditas pangan tersebut tiba di pelabuhan Kupang secara perdana dengan menggunakan fasilitas tol laut.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berharap keterlibatan aparat kepolisian di Nusa Tenggara Timur dapat memantau penjualan minyak goreng curah di pasaran agar harganya tetap Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram.

“Saya minta tolong sama Kapolda agar memantau harga minyak goreng curah itu sesuai harga yang sudah ditetapkan pemerintah,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Kupang, Rabu, (11/5).

Menurut dia, minyak goreng yang sudah didistribusikan itu diperuntukkan bagi masyarakat dan pelaku UMKM dan pelaku usaha lainnya, sehingga pengawasan harga harus dilakukan agar tidak ada yang memanfaatkan momen itu untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

“Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas Kupang NTT, selanjutnya wilayah timur lain termasuk sorong, merauke, jadi kita berdayakan wilayah Timur agar perekonomian berkembang.”Jelasnya.

Arief menambahkan selain komoditas gula dan minyak goreng, kedepannya bisa juga distribusi komoditas lain via tol laut seperti beras dan jagung, hal ini menurutnya juga dibahas sebelumnya dengan Menhub Budi Karya dalam sinergi logistik untuk pemerataan pangan.

Selain itu, dari pemantauan ke beberapa pasar tradisional di Kupang, ketersediaan pangan baik dan mengenai komoditas minyak goreng beberapa masyarakat yang minat membeli minyak goreng curah itu mengaku sangat terbantu dan mengapresiasi Pemerintah dalam menyalurkan minyak goreng curah buat masyarakat di Kupang dan sekitarnya mengingat harga minyak itu sangat rendah dan sesuai dengan ekonomi masyarakat sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *