Direktur Utama RNI: Keterjangkauan Pangan Dimulai dari Skala Mini Keluarga

JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengakui memiliki sejumlah tantangan untuk pembenahan klaster pangan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan sejumlah tantangan untuk dilakukan pembenahan meliputi sejumlah komoditas pangan yang memiliki tingkat produktivitas rendah dan ketergantungan impor yang tinggi, adanya mismatch geografis dari supply dan demand, infrastruktur yang belum optimal seperti contohnya Perikanan, kurangnya kesejahteraan petani, nelayan hingga penegakan aturan dan kebijakan pangan.

“Dari tantangan itu, kami telah menyiapkan skema melalui keterjangkauan pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional ”Jelas Arief. (3/5/2021)

Bagi Arief, keterjangkauan pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional bisa dimulai dari skala mini rumah tangga keluarga, oleh karenanya RNI menyiapkan sejumlah skemanya mulai dari keterjangkauan fisik dengan memberikan kemudahan sarana dan prasarana mobilitas maupun pasar yang memadai untuk konsumsi skala rumah tangga atau keluarga.

Skema kedua, lanjut Arief, yaitu Keterjangkauan ekonomi untuk merangsang rumah tangga atau keluarga memiliki minat dan daya beli yang cukup untuk mendapatkan bahan pangan sesuai kebutuhan.

Skema lainnya adalah melalui keterjangkauan sosial yaitu masyarakat skala keluarga dapat dengan mudah terlayani kebutuhan pangan keluarga melalui sistem aplikasi online.

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin pada kesempatan seminar ketahanan pangan nasional bersama Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK-MUI) dan Kementerian Pertanian RI menyampaikan bahwa dampak pandemi covid 19 menjadi perhatian bersama, antisipasi adanya kelangkaan dan krisis pangan dunia.

“Indonesia perlu menjadi penghasil pangan besar didunia untuk menjaga cadangan pangan dalam negeri serta untuk memastikan terjaminnya stok pangan nasional”, jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI, KH. Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa ketahanan pangan memang merupakan permasalahan yang sangat vital dihadapi oleh bangsa ini. Faktor yang menyebabkan lemahnya ketahanan pangan dan kemudian menimbulkan kemiskinan, menurutnya adalah karena tidak adanya pemerataan.

“Masalahnya sekarang yang terjadi banyak orang kekenyangan, satu sisi banyak orang yang kelaparan. Kembali lagi kepada pemerataan yang sampai sekarang masih menjadi permasalahan,” jelasnya.

Menanggapi isu pemerataan tersebut RNI bersama BUMN Klaster Pangan juga menyiapkan skema integrasi rantai nilai pangan dari hulu ke hilir mulai dari peningkatan pendampingan dan kapasitas offtake melalui model kerjasama dan beriringan dengan petani, peternak, nelayan. Pengembangan produk kebutuhan pangan keluarga seperti minyak goreng, telur, teh, tepung terigu, kecap termasuk pangan protein Ayam, daging, ikan. Mempersiapkan efisiensi logistiknya untuk kemudahan distribusi pangan dan di hilirnya telah bekerjasama dengan UMKM, Mitra retail, Warung pangan baik secara offline maupun online melalui beberapa platform e-commerce.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *