SAO PAULO, BRASIL- Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, Indonesia sebagai negara dengan tingkat konsumsi daging yang relatif tinggi harus mulai mengembangkan peternakan modern untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Hal tersebut dikatakannya saat kunjungan ke Fasilitas pengolahan daging sapi terintegrasi hulu hilir JBS Frigorifico di Lins, Sao Paulo, Brasil, Kamis (17/05/2023) waktu setempat.
Arief juga mengatakan varietas sapi dengan proporsi karkas yang tinggi juga harus menjadi bagian dari pengembangan peternakan modern. Sejalan dengan hal tersebut, juga perlu dikembangkan rumah pemotongan hewan yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi industri sapi. Dengan itu, Arief optimis pemenuhan kebutuhan daging sapi yang selama ini sebagian masih dipenuhi dari impor dapat dikurangi.
Sebagai informasi, JBS Frigorifico merupakan pabrik terbesar yang ada di Amerika Selatan dengan total pegawai mencapai 6.800 orang. Adapun produk yang dihasilkan meliputi daging, organ sapi, olahan daging sapi seperti hamburger patty, bakso dan corned beef, pengolahan kulit sapi, dan biodiesel.
Setiap hari perusahaan ini menyembelih 1.150 ekor sapi dengan perkiraan nilai produksi sebesar 7,5 juta Real Brazil atau setara 22,5 Triliun rupiah.