Kepala NFA Arief Prasetyo Adi Minta Daerah Terus Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meminta setiap daerah terus menggencarkan berbagai program ketahanan pangan dengan membangun pola kemitraan dan kerja sama dengan stakeholder terkait baik secara vertikal maupun horizontal. Menurut Arief, hal ini sangat krusial di tengah upaya pemerintah menjaga inflasi dan memastikan bahwa kebutuhan pangan bagi masyarakat tersedia secara cukup, aman, dan berkelanjutan. 

“Terkait pangan ini mesti didetilkan satu per satu, jadi setiap daerah tahu secara rinci seperti apa situasi pangan di wilayahnya, berapa produksi dan berapa kebutuhan pangannya. Kemudian kita juga harus menjaga stok levelnya berapa. Sebab, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa kita semua dari pusat hingga daerah harus terus menjaga inflasi dan pangan menjadi salah satu komponen penting yang berkontribusi signifikan terhadap inflasi secara umum.” ujar Arief saat menghadiri Gelar dan Inovasi Pangan pada Sabtu (18/11/2023) di Kota Tangerang Selatan. 

Arief mengapresiasi Tangerang Selatan sebagai daerah konsumen, yang berupaya membangun kerja sama antar daerah guna memenuhi kebutuhan pangannya. “Jadi sudah semestinya Tangerang Selatan ini mudah dalam menjaga inflasi karena bisa mendapatkan harga terbaik dari daerah lain yang memiliki sumber pangan strategis melalui pola kerja sama dan kemitraan. Tentunya dengan mengoptimalkan peran BUMD pangan dan sinergitas yang dibangun bersama para pelaku usaha.” ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, keseimbangan suplai pangan menjadi fokus perhatian di wilayahnya. “Kita menjaga keseimbangan suplai di Tangsel, dengan bekerja sama dengan beberapa daerah sentra produsen seperti Lebak, Karawang, dan Pandeglang. Bahkan dengan Pasar Induk Beras Cipinang juga kita membangun koordinasi agar enam pasar di Tangsel dapat terpenuhi pasokannya dengan baik.” ujarnya. 

Ia juga mengapresiasi Badan Pangan Nasional sebagai lembaga pemerintah yang mengorkestrasi pelaksanaan berbagai program ketahanan pangan dengan membangun sinergitas dan kolaborasi berbagai pihak. “Kami terima kasih Badan Pangan Nasional atas kerja sama dengan Bulog dan ID FOOD sehingga penyaluran bantuan pangan di Tangerang Selatan dapat dilakukan secara baik.” katanya. 

Bantuan pangan beras di Tangerang Selatan mencapai 203.008 kg yang dialokasikan untuk 30.309 Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Sementara untuk bantuan daging ayam dan telur ayam menyasar 4.689 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di mana masing-masing penerima mendapat 1 ekor daging ayam karkas dan 1 butir telur. “Harapan kami, program ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam upaya menjaga daya beli dan mengendalikan inflasi.” ujar Benyamin. 

Adapun Gelar dan Inovasi Pangan ini merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun ke-15 Kota Tangerang Selatan yang diisi dengan berbagai kegiatan antara lain Gerakan Pangan Murah (GPM). Terdapat 30 stand yang menyediakan berbagai komoditas pangan pokok dengan harga terjangkau, serta melibatkan BUMN Pangan serta UMKM pangan di Tangsel. Selain itu, juga digelar lomba kreatif B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman), menu B2SA, penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah, penanaman pohon, dan penandatanganan kerja sama Kota Tangerang Selatan dengan Bulog Cabang Tangerang Selatan. 

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengajak masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) serta memasifkan Gerakan Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA, Habiskan! sebagai salah satu upaya memperbaiki pola konsumsi dan menumbuhkan kebiasaan untuk selalu menghabiskan makanan. Adapun pola makan B2SA berisikan 1/3 karbohidrat, 1/3 sayuran, 1/6 lauk-pauk, dan 1/6 buah-buahan

“Penganekaragaman Konsumsi ini penting. Kenyang tidak harus nasi. 

Jadi kita harus jaga keseimbangan kebutuhan pangan yang indikatornya kita kenal dengan Pola Pangan Harapan atau PPH. Nah kebutuhan komoditas pangan bisa digantikan oleh komoditas lain yang penting kecukupan karbohidrat, protein, serat dan lainnya cukup.” ujar Arief. 

Ia juga menekankan agar upaya penganekaragaman pangan ini harus dilakukan dengan menyasar kelompok usia anak-anak dan remaja. “Mengapa ini harus diupayakan sejak dini? karena nanti ke depan kita ingin mewujudkan generasi emas 2045 yang sehat, aktif, dan produktif. Nah tentu membutuhkan upaya edukasi yang secara kontinyu dilakukan.” pungkasnya.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *