Keberpihakan pada petani dan peningkatan produktivitas pangan dalam negeri merupakan dua aspek yang menjadi perhatian pemerintah dalam kerangka membangun kemandirian pangan. Untuk itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kolaborasi yang terbangun antara Perum Bulog dengan PT Pupuk Indonesia.
“Ini kolaborasi yang baik untuk menghadirkan ekosistem pangan yang terintegrasi dengan bertumpu pada produksi pangan dalam negeri. Bulog mencari pemasok beras dari dalam negeri, sementara Pupuk melalui Program Makmur ini menjadi standby buyer. Jadi kita dorong sepenuhnya, karena ini bentuk komitmen kita untuk membangun kemandirian pangan,” ujar Arief saat menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krishnamurti dengan Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi tentang Optimalisasi Produktivitas Pertanian dan Pembelian Hasil Panen Melalui Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat), pada Selasa (9/7/2024) di Jakarta.
Dirut Bulog Bayu Krishnamurti mengatakan, dengan kesepahaman tersebut, Bulog akan menyerap atau menjadi offtaker 100 persen dari Program Makmur. Menurutnya, pendapatan petani menjadi aspek penting yang harus diperhatikan dalam mata rantai produksi pangan, sehingga dengan kesiapan Bulog menyerap, pendapatan petani tetap terjaga.
“Dengan kesepahaman ini, Bulog siap menjadi offtaker untuk 100 persen produk dari program Makmur. Kami sangat nyaman bekerja sama dengan Pupuk Indonesia sebagai saudara sesama BUMN, sehingga kerja sama ini merupakan suatu hal yang sangat baik,” ujar Bayu.
Upaya tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan peran BUMN Pangan sebagai offtaker hasil pertanian, sehingga di satu sisi tetap menjaga semangat petani untuk berproduksi, di sisi lain mengoptimalkan peran BUMN pangan dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat konsumen.
Adapun Program Makmur merupakan program yang diinisiasi Kementerian BUMN sejak tahun 2021 berupa pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan target peningkatan pendapatan dan kesejahteraan Petani.
Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi berharap kerja sama ini menciptakan ekosistem closed loop di sektor pangan di mana dalam nota kesepahaman ini juga mengatur peran Pupuk Indonesia, yakni dalam penyediaan sarana input pertanian komersial seperti pupuk, pestisida, dan pendampingan teknologi serta digitalisasi pertanian kepada petani Binaan Program MAKMUR. Sinergi antar BUMN ini diharapkan dapat mendorong produktivitas petani serta meningkatkan kesejahteraan mereka melalui dukungan sarana pertanian dan skema penjualan yang lebih menguntungkan.
“Lewat upaya ini, Pupuk Indonesia bersama-sama dengan Bulog bisa bekerja sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita memiliki masa depan yang cerah, tidak hanya untuk Pupuk Indonesia dan BULOG, tetapi untuk pertanian dan bangsa, negara Republik Indonesia,” tutup Rahmad.