Kepala NFA Ajak Generasi Muda Cintai Pangan Lokal

Pemahaman pentingnya pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya pangan lokal harus ditanamkan sejak dini melalui beragam upaya kreatif. Salah satunya edukasi yang menyasar ke siswa Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat meninjau lomba mewarnai dan sosialisasi B2SA pada Kamis (16/11/2023) di Balai Rakyat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

“Untuk menanamkan pola konsumsi pangan B2SA harus dimulai sejak dini. Nah dengan cara kreatif seperti lomba mewarnai ini kita harapkan anak-anak mulai memahami beragam pangan lokal yang sesuai dengan B2SA,” ucap Arief. 

“NFA di tahun ini punya capaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) di angka 94,1 lebih tinggi dari capaian tahun lalu yaitu 92,9. Dengan masifnya sosialisasi dan edukasi B2SA seperti ini, tentu kita ingin skor PPH kita ada kenaikan,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, perkembangan skor PPH tahun lalu digambarkan dalam beberapa komponen sumber makanan yakni sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan mineral.

Berdasarkan hasil pengukuran skor PPH, jumlah konsumsi padi-padian tahun 2022 sebesar 304,6 gram/kap/hari, jumlah tersebut jauh lebih melampaui dari target ideal yang ditetapkan yaitu 289 gram/kap/hari. Namun, konsumsi sumber protein asal hewani sebesar 126 gram/kap/hari, jumlah tersebut masih lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 157 gram/kap/hari. Sama halnya dengan konsumsi sayur dan buah, pada tahun 2022 sebesar 237,5 gram/kapita/hari, jumlah tersebut juga masih lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 262 gram/kapita/hari.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto menuturkan bahwa pengukuran pola pangan dan gizi seimbang dengan ukuran skor PPH merupakan amanat dari Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012, dan telah menjadi indikator pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu, saat ini NFA juga telah menetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pola Pangan Harapan.

Andriko lebih lanjut menjelaskan, mengingat masih rendahnya konsumsi khususnya sayur dan buah masyarakat, untuk itu sangat diperlukan edukasi agar masyarakat sadar akan pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah melalui sosialisasi, edukasi dan promosi konsumsi pangan B2SA secara masif dan berkelanjutan.

“Seperti yang diketahui, kelompok sayur dan buah sangat penting peranannya dalam pencapaian kualitas sumberdaya manusia. Masih rendahnya konsumsi sayur dan buah tersebut lebih disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber vitamin dan mineral serta serat,” terang Andriko.

Selain melalui event perlombaan, NFA juga aktif melakukan edukasi, sosialisasi, dan promosi kepada siswa SD. Berkolaborasi bersama dengan pemerintah daerah dan dinas pangan kabupaten/kota, sepanjang tahun 2023 NFA telah melaksanakan program B2SA Goes to School yang menyasar 128 sekolah di 32 provinsi.

Dalam banyak kesempatan saat diwawancarai, Andriko mengatakan akan harapannya melalui kegiatan yang khusus mentargetkan siswa TK dan SD agar mampu memantik kesadaran masyarakat terutama anak-anak dan generasi muda akan pentingnya memanfaatkan pangan yang ada untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *