Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional / NFA (National Food Agency) menyebutkan inflasi pangan Indonesia masih relatif terjaga di angka 3.4%, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional terus melakukan upaya untuk jaga inflasi dengan menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.
Hal tersebut dikatakannya pada kesempatan berdialog bersama ekonom Drajad Wibowo, Ngadiran Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Andi Akmal Oasluddin Komisi IV RI dan seorang Ibu Rumah Tangga dalam salah satu program TV Indonesia Business Forum TV One, 1 Juni 2022
Arief mengatakan salah satu skema dalam menjaga inflasi pangan adalah dengan penguatan stok pangan khususnya 9 (sembilan) produk pangan pokok yang dikelola Badan Pangan Nasional sangat penting dalam kerangka membangun ekosistem pangan dalam negeri yang kuat. Skema ini direalisasikan dengan cara kolaborasi stakeholders baik Lembaga Pemerintah, BUMN Pangan, swasta dan asosiasi.
Pakar Ekonom Drajad Wibowo turut menanggapi dan mendukung bahwa tidak mungkin negara bisa melakukan stabilisasi pangan baik bagi konsumen maupun produsen tanpa adanya stok pangan nasional. Untuk itu kita perlu bersama memperbaiki ekosistem produksi dan ekosistem stabilisasi harga. Dibutuhkan political will dan kemauan dari pemerintah untuk membangun ekosistem baik secara kelembagaan maupun penanggarannya.
Sementara itu, Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia menambahkan bahwa stok pangan untuk memenuhi pasokan dan tersedia di pasaran, Pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga pangan menjaga kestabilan pangan.