Harga Beras Mulai Turun, NFA Terus Dorong Pemenuhan Pasokan Beras

Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mencatat harga rata-rata beras medium pada periode 5 – 10 Oktober 2023 sebesar Rp. 13.216 per kg, mengalami penurunan 0,18 persen dibandingkan rata-rata pekan sebelumnya sebesar Rp. 13.240 per kg. Adapun harga tertinggi berada di Papua Rp 15.975/kg dan terendah berada di Kalimantan Selatan Rp 12.079/kg. Sementara penurunan terbesar harga Beras Medium ada di Zona I Rp 12.906/kg (turun -2,98% dibanding hari sebelumnya dan -2,61% dibanding pekan sebelumnya), sementara untuk Beras Premium Rp 14.983/kg (turun -4,68% dibanding hari sebelumnya dan -4,25% dibandingkan bulan sebelumnya).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penurunan harga Beras Medium ini seiring dengan  mulai terpenuhinya permintaan dan kebutuhan beras di pasar, salah satunya stok Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta yang secara bertahap mulai tercukupi. 

“Simple saja, dengan terpenuhinya permintaan pasar artinya kebutuhan masyarakat tercukupi, dan kita harapkan harga beras terkendali,” ujar Arief pada Rabu (11/10/2023).

Untuk itu, NFA terus mendorong pemenuhan pasokan beras ke pasar seiring dengan pentingnya mewaspadai fluktuasi harga beras di pasaran.  Meskipun masih di bawah angka 30 ribu ton, stok beras di PIBC Jakarta mulai kembali normal. Stok beras di PIBC per 10 Oktober 2023 mencapai 29.161 ton. Angka ini  meningkat 10,7 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencapai 26.340 ton.  Sementara itu, harga rata-rata beras per 10 Oktober 2023 sebesar Rp.12.833 per kg, menurun sebanyak 2,9 persen dari bulan September 2023 sebesar Rp. 13.222 per kg. Sementara khusus untuk beras IR64 sudah turun 11% ke angka Rp 11.200/kg, dan diperkirakan akan kembali turun seiring dengan peningkatan stok beras medium yang masuk ke PIBC Jakarta. 

Selain memenuhi pasokan beras SPHP ke pasar-pasar, Arief yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Plt Menteri Pertanian mengatakan, langkah strategis lainnya adalah menggelontorkan beras komersil milik Perum Bulog ke penggiling padi. Hal ini menurutnya dapat mempercepat distribusi beras dan mendorong terpenuhinya kebutuhan beras. 

Selain itu, Pemerintah juga menggelontorkan bantuan pangan beras untuk 21,353 juta masyarakat berpendapatan rendah untuk menjaga daya beli masyarakat dan pada akhirnya menekan kenaikan harga beras. Per tanggal 9 Oktober 2023, realisasi penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua untuk bulan September 2023 telah mencapai 200 ribu ton atau 99,62%. 

Sementara itu, untuk menjaga stok CBP tetap terjaga, pemerintah berencana menambah jumlah importasi beras sebanyak 1,5 juta ton. Arief mengatakan, penambahan impor tersebut dalam rangka mengantisipasi penurunan produksi akibat dampak El Nino. Impor tersebut juga untuk mengamankan stok CBP yang saat ini juga terus dinamis penyalurannya mengintervensi stabilitas beras di pasaran. 

Adapun per 11 Oktober 2023, stok CBP yang ada di Bulog mencapai 1,6 juta ton. Sedangkan penyaluran Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) telah mencapai 821 ribu ton. Dengan penambahan impor beras untuk CBP tersebut, diperkirakan cukup  hingga akhir tahun 2023. 

“Berbagai upaya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras telah kami kerjakan, pemenuhan stok CBP bersama Perum Bulog juga akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas beras nasional hingga tahun depan sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *