Hadiri Jambore Program Makmur, Kepala NFA Optimis Ekosistem Pangan Hulu Hilir Terus Terbangun

Pemerintah terus mendorong penguatan strategi dalam mengantisipasi ancaman krisis pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional salah satunya melalui pembangunan ekosistem pangan hulu hilir. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, ekosistem pangan yang dibangun harus melibatkan semua stakeholder dalam proses hulu hilir,

“Eksositem pangan melibatkan seluruh pihak dari input, logistik sampai end customer itu bisa jadi satu kesatuan.” ujar Arief dalam Jambore Makmur pada Sabtu (11/11/2023) di Cikampek, Jawa Barat.

Menurutnya, ekosistem pangan yang dibangun melalui Program Makmur ini merupakan suatu program yang sangat baik dalam menata ketahanan pangan nasional yang tangguh. “Melalui program Makmur ini ekosistem yg sangat baik, dulu di awal-awal kita mulainya 50 ribu hektar, 100 ribu, hingga sekarang bisa mencapai 360 ribu hektar. Itu capaian yang baik yang harus terus kita bangun karena tentunya ini akan dapat memberikan dampak yang kuat bagi ketersediaan pangan” ungkap Arief.

Arief yang juga pernah menjabat sebagai Dirut Holding Pangan ID FOOD yang menangani program Makmur mengatakan, produksi pangan hari ini harus berbasis custom based, yaitu berdasarkan permintaan pasar, sehingga antara produksi dan kebutuhan dapat terkoneksi dengan baik.

“Badan Pangan Nasional saat ini mempersiapkan neraca pangan nasional, di mana ini menjadi titik awal kita dalam melakukan kegiatan di sektor pertanian. Kita sudah tahu berapa kebutuhan, berapa stok, berapa yang harus diproduksi. Sehingga dengan ini, dapat dibuat perencanaan untuk memastikan produksi pangan yang cukup dan berbasis kebutuhan di lapangan.” ujar Arief.

“Hari ini Pupuk Indonesia melalui Program Makmur ini mulai dari padi, jagung, gula ini sudah cocok kita harus dorong untuk terus berkembang. Dan tentunya seluruh stakeholder terlibat di dalamnya.” tambahnya.

Selain itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, NFA juga tengah melakukan penguatan stok pangan nasional melalui implementasi Perpres 125 tahun 2021 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah. “Di sini peran penting dari BUMN pangan sebagai offtaker hasil pertanian dalam kerangka penguatan stok pangan nasional akan kita optimalkan.” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asdep Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon mengatakan, kehadiran BUMN pangan dalam penguatan ekosistem pangan sangat penting. Ia menyebut dua aspek di hulu yang terus dikuatkan yaitu penggunaan benih dan teknologi pertanian, sementara di hilir peran penting Badan Pangan Nasional dalam mendukung hilirisasi produk melalui upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.

“Kita buat program Makmur ini suatu ekosistem. Yang fundamental adalah membentuk suatu ekosistem. Dan BUMN harus hadir di situ. Di hulu kita lakukan kerja sama pembiayaan dengan melibatkan Himbara. Untuk produksi kita tingkatkan benih dan teknologi pertanian.
Kita butuh kawan-kawan Tarruna Makmur di sini dalam pendampingan dan penyuluhan terkait penggunaan benih dan teknologi. Sedangkan di hilir Badan Pangan Nasional akan mendorong offtaker hasil pertanian untuk stabilisasi pangan.” ungkap Zuryati.

Sementara itu, Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan berbagai tantangan di sektor pertanian harus dihadapi melalui semangat kolaborasi. Karena itu, selaras dengan tema Jambore Makmur yaitu “Kolaborasi Memakmurkan Petani Indonesia”, ia mengajak perbaikan ekosistem budidaya pertanian yang baik dan berfokus pada penguatan akses petani terhadap teknologi, modal, dan pasar.

“Tantangan di sektor pertanian ini persoalan yang tidak mungkin diselesaikan satu atau dua pihak. Ini harus diselesaikan melalui kolaborasi. Dan Pupuk Indonesia mengambil peran dengan fokus agri input dengan inovasi di budidaya pertanian khususnya produksi pupuk. Kita mendukung pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan.” ungkap Rahmad.

Adapun program makmur merupakan Pendampingan intensif kepada petani & budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan target peningkatan pendapatan dan kesejahteraanPetani.

Berdasarkan Laporan Kinerja Program Makmur per 9 November 2023, realisasi program Makmur dengan peningkatan realisasi tanam mencapai 67%, dan produktivitas tanaman padi juga meningkat sebesar 13% , jagung 12% , dan tebu 3%. Sementara itu, pendapatan petani meningkat sebesar 13% untuk padi, 15% untuk jagung, dan 5% untuk tebu.

Adapun Jambore Makmur ini dihadiri 1.100 peserta terdiri dari mitra pembiayaan, offtaker, asuransi dan petani serta para Taruna Makmur yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi Polbangtan yang mengawal implementasi program Makmur melalui pendampingan dan penyuluhan kepada petani.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedy Nursyamsi, Ketua Perpadi Sutarto Alimoeso, Dirut ID FOOD Frans Tambunan, dan pakar pertanian Prof Bustanul Arifin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *