Presiden Joko Widodo menunjuk Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan). Dalam keterangan pers pada Jumat (6/10/2023), Presiden mengatakan penunjukan Arief diharapkan dapat lebih memudahkan konsolidasi antarkementerian/lembaga yang berkaitan dengan urusan pertanian dan pangan.
“Tadi malam saya sudah diberikan kepada saya, dari Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) tentang surat pengunduran diri dari Pak Menteri Pertanian. Iya sudah saya terima (suratnya) dan pagi tadi sudah ditindaklanjuti. Sudah saya tandatangani juga, penggantinya masih Plt. Plt-nya Pak Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional,” ucap Kepala Negara.
“(Penunjukan ini) supaya lebih koordinatif. Lebih memudahkan karena biasanya kita, Bulog, Badan Pangan Nasional, Kementan (Kementerian Pertanian), Kementerian Perdagangan. Ini selalu harus satu, jadi untuk konsolidasi saja biar lebih memudahkan,” tambah Presiden Jokowi.
Dalam keterangannya pada Sabtu (7/10/2023), Arief Prasetyo Adi yang saat ini mengemban amanah sebagai Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengatakan sinergi dan kolaborasi merupakan kunci dalam membangun kekuatan di sektor pertanian dan pangan. Peran dan fungsi Kementerian Pertanian yang berfokus pada produksi pangan menjadi bagian penting dalam penguatan tata kelola pangan nasional.
“Tentunya dengan penugasan dari Bapak Presiden sebagai Plt. Mentan ini kita berharap dapat mengakselerasi pembangunan pertanian yang semakin menguatkan peran dan fungsi Kementan yang berfokus pada peningkatan produksi pangan, daya saing pertanian, dan kesejahteraan petani.” ujar Arief.
“Kementan sangat diharapkan masyarakat untuk dapat menggenjot produksi pangan nasional, sehingga strategi persiapan musim tanam pada November dan Desember mendatang perlu disiapkan segera, penting kita kaji dan bahas dengan seluruh stakeholder terkait. Selanjutnya kita siapkan dan laksanakan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Karena itu, sebagai bagian dari akselerasi pembangunan di sektor pertanian, Arief mengingatkan pelaksanaan anggaran Kementan di sisa tahun 2023 agar dapat semakin akuntabel. Utamanya menyasar pada akselerasi program dan kegiatan Kementan yang senapas dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
“Kita harus kerjakan penyerapan anggaran di sisa tahun 2023 ini untuk akselerasi program dan kegiatan yang ada. Tentunya implementasi semua itu harus akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar,” jelas Arief.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sangat diperlukan semangat ketahanan pangan berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Dengan semangat ini akan dapat mengakselerasi peningkatan produksi pangan dalam negeri.
“Semangat ketahanan pangan dalam mengusung kemandirian dan kedaulatan pangan nasional adalah semangat yang perlu kita kobarkan bersama. Sebab urusan pangan ini menyangkut hajat hidup masyarakat. Terlebih saat ini kita menghadapi tantangan El Nino. Namun kita selalu optimis, Indonesia masih memiliki peluang yang besar di sektor pertanian nasional, mengingat negara kita kaya akan potensi dan sumber daya alam yang besar.” ujar Arief.