Berkolaborasi dengan Stakeholder Pangan, Badan Pangan Nasional Bagikan Bantuan Pangan Untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Demak

Sejumlah langkah tanggap pemerintah dalam mengatasi bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, turut didukung oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) yang menggandeng segenap stakeholder untuk saling bahu membahu. Bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh NFA bersama mitra donatur ini guna memastikan masyarakat yang terdampak banjir, terhindar dari kerawanan pangan dan gizi.

Bertempat di SD Negeri 3 Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Minggu (24/3/2024), Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyampaikan secara langsung berbagai paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir. Arief mengatakan, “Hari ini izinkan kami menyampaikan beberapa bantuan pangan, supaya bisa dimanfaatkan disini. Sengaja saya bawa banyak stakeholder pangan kesini, jadi supaya pangan disini tidak boleh kurang sama sekali, pangan harus ada terus. Mudah-mudahan bisa membantu sedulur yang ada di Demak,” kata Arief.

“Jadi kalau kemarin ada banjir disini, yang ketar-ketir itu bukan bapak ibu yang di sini saja, yang ketar-ketir itu juga Kepala Badan Pangan Nasional. Ketar-ketir karena salah satu sumber terbaik untuk padi dan beras itu dari Kabupaten Demak. Kemarin itu harga beras tinggi, begitu Demak panen, harganya langsung baik,” sambungnya.

“Jadi sekali lagi matur nuwun bapak ibu sedulur tani yang ada di Demak tentunya. Ini adalah rasa sayang kami semua kepada sedulur-sedulur di Demak. Kita prihatin terhadap bencana banjir ini dan tadi bersama Bapak Gubernur dan Ibu Bupati kita titip tanda sayang kita dari para penggerak di bidang pangan. Ini untuk bisa sedikit berbagi kepada saudara-saudara disini,” terang Arief.

Untuk diketahui, total bantuan yang dibagikan hari ini senilai Rp 581 juta yang berbentuk antara lain 35,5 ton beras, pangan segar, dan pangan olahan serta uang tunai yang telah dibelanjakan dalam bentuk bahan pangan. Menurut data dari Pemerintah Kabupaten Demak, sebanyak 10 kecamatan dan 71 desa yang terdampak bencana banjir. Sementara, sebanyak 91 ribu jiwa merupakan masyarakat yang terdampak. Di samping itu, lahan sawah yang terendam banjir mencapai 7.235 hektar dan 529 hektar tambak ikan.

Adapun stakeholder yang terlibat sebagai mitra donatur antara lain Perum Bulog dan ID FOOD melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Berdikari, PT BRI, dan PT Bank Mandiri. Kemudian pihak swasta yang turut serta antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed, PT Wilmar, Arummi, PT Suntory Garuda Beverage, PT Garuda Food, PT Tirta Investama, dan PT Pusan Manis Mulia.

Dari asosiasi dan komunitas yang turut mendukung antara lain Scholars of Sustenance (SOS), Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta/Pasar Induk Beras Cipinang, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional, dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang (Paskomnas).

“Kemudian, paralel dengan ini, menyambung perintah dari Bapak Presiden, untuk bantuan pangan beras tetap dijalankan sampai Juni, termasuk kepada 35 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di wilayah ini. Jadi 35 ribu KPM di wilayah ini juga akan mendapatkan bantuan pangan beras, 1 keluarga itu beras 10 kilogram sampai dengan Juni. Itu perintahnya Bapak Presiden Jokowi kemarin,” ungkap Arief.

Di kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menghaturkan terima kasih terhadap bantuan pangan yang menjadi bentuk kepedulian NFA bersama stakeholder pangan.

“Kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Kepala Bapanas atas bantuan pangan yang diberikan dan tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang memang sampai saat ini masih berada di pengungsian. Jadi ini sudah menjadi atensi pemerintahan pusat. Kita harapkan tentunya kepulangan masyarakat ini segera bisa kita lakukan, sehingga masyarakat nanti pada saatnya di hari raya bisa merayakan di rumahnya masing-masing,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa upaya rehabilitasi terhadap tanggul jebol terus dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak. “Kami sampaikan bahwa seluruh tanggul yang jebol ini sebanyak 4 buah sudah bisa ditutup semua. Ini kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain Kementerian PUPR, BNPB, BPBD, TNI, dan Polri. Saat ini tinggal penyedotan genangan air yang akan dibuang ke sungai. Kita kerahkan 22 alat pompa dan ini kita harapkan segera surut,” urainya.

Salah seorang warga terdampak banjir, Paulus Apti mengungkapkan kejadian banjir yang dialaminya. Ia ceritakan, “Itu kan pas minggu malam senin kan hujan deras. Itu hampir hujan hampir 3 hari. Terus katanya daerah Karanganyar itu tanggul jebol, terus airnya mengalir ke sini sampai Demak Kota sini. Di masjid Agung ini di alun-alun (tinggi air) hampir selutut selama hampir 5 hari. Terus dampaknya kan di Kecamatan Demak Kota kan hampir menyeluruh, banjir semua hampir menyeluruh, sekitar 4-5 hari,” bebernya.

Pada kegiatan hari ini turut hadir antara lain Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, dan Bupati Demak Eisti’anah, beserta perwakilan dari para mitra donatur stakeholder pangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *