Kastara.ID, Jakarta – Wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah meninggalkan duka yang dalam. Di kalangan mitra kerjanya, Saefullah dikenal sebagai sosok pekerja keras, cerdas, dan humoris. Hal tersebut diungkapkan para pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.
Direktur Utama (Dirut) PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengenang sosok Saefullah sebagai pejabat yang sangat mumpuni dan sangat paham dengan seluk belum pemerintahan.
“Pak Sekda (Saefullah) pekerja keras, pejabat yang humoris dan sangat mumpuni serta paham sekali dengan seluk beluk pemerintahan,” ujar Arief (17/9).
Dirut PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar juga memiliki kesan tersendiri dengan sosok Saefullah. Menurutnya, Saefullah adalah orang yang sangat berjasa bagi MRT Jakarta.
“Tidak tampak di depan, namun memainkan peran-peran instrumental di belakang layar. Beliau adalah Ketua Tim Kerja Pembangunan Sistem MRT Jakarta yang dibentuk sejak tahun 2014. Melewati masa empat gubernur sejak pak Basuki Tjahaja Purnama, Pak Djarot Syaiful Hidayat, Pak Soni Sumarsono dan Pak Anies Baswedan, beliau selalu konsisten mendampingi para gubernur dalam memberikan arahan-arahannya kepada MRT Jakarta,” tulis William dalam akun instagram pribadinya.
Sementara Dirut PAL Jaya Erwin Marphy mengaku meski tidak sering berinteraksi, namun dirinya terkesan dengan pribadi Almarhum yang cerdas dan humoris.
“Kesan saya Almarhum sebenarnya orang yang humoris. Sering menyelipkan kata-kata humor saat memberikan pengarahan atau dalam sambutannya. Beliau juga orang yang detail mengetahui permasalahan di DKI Jakarta,” katanya.
Ditambahkan Erwin, sosok Saefullah juga dikenal sebagai pribadi yang tegas. Karena dalam beberapa kali kesempatan dalam arahannya selalu mengingatkan PD PAL Jaya agar tidak bekerja salam zona aman, melainkan harus membuat terobosan untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat dengan membuat inovasi baru.
“Beliau pejabat karier yang dimulai dari bawah, berawal dari guru hingga mencapai struktur tertinggi di Pemprov DKI Jakarta. Ini tentu sangat mengagumkan,” tambahnya.
Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali juga mengagumi sosok Saefullah. Menurutnya, Almarhum merupakan figur yang rendah hati, mampu melihat sesama dengan hati, tidak pernah merendahkan orang lain dan sangat bersahabat.
“Beberapa kali saya berkesempatan rapat dengan beliau. Dimulai jam tujuh pagi dengan suguhan sarapan bubur kacang hijau dan roti, diselingi candaan khas beliau. Memimpin rapat dengan taktis karena beliau sudah sangat menguasai materi. Beliau piawai memperkirakan ujung dari setiap persoalan serta cermat menghitung risiko-risikonya,” ungkap Teuku Sahir.
Tak hanya itu, Teuku juga terkesan dengan kepemimpinan dan networking yang dibangun Saefullah.
“Ancol banyak berhutang budi kepada beliau. Dukungan beliau kepada Ancol dalam beberapa hal mempersingkat proses dan waktu. Yang seharusnya dikerjakan dalam waktu berbulan-bulan, dapat dikerjakan dan tuntas dalam dua minggu. Salah satu kiprah yang insya Allah akan mengalir sebagai amal baik beliau adalah diskusi kami bertiga saya, beliau serta gubernur saat akan memulai Museum Rasullullah di Ancol,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia pada pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (16/9). (hop)