Bantuan Pangan Beras Terus Lanjut di Desember, Presiden dan Kepala NFA Pastikan Tidak Ada Kekurangan Kuantitas Beras yang diterima Masyarakat

Mengawali rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Presiden Joko Widodo didampingi oleh Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, kembali menjumpai masyarakat penerima bantuan pangan beras.

Bertempat di Gudang Perum Bulog Labuan Bajo, pada Senin (04/12/2023), Presiden hadir untuk memastikan penyaluran bantuan pangan beras berjalan lancar dan tanpa ada kekurangan kuantitas beras yang diterima oleh seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Bapak Ibu sekalian, dulu yang (bantuan pangan beras) April Mei Juni sudah diterima? Terus yang September Oktober November (juga) sudah diterima? Yang Desember (sudah) terima? Ini Desember terus nanti Januari Februari Maret, mau dilanjutkan ndak? Mau ya berarti. Nanti bulan Januari Februari Maret (bantuan pangan beras) diberikan lagi,” tutur Presiden ke-7 Republik Indonesia saat menyapa warga.

Di lokasi penyaluran bantuan pangan beras yang ditengok Kepala Negara hari ini, 508 KPM hadir untuk menerima langsung bantuan pangan yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). KPM disini terdiri dari berbagai kelurahan antara lain Labuan Bajo, Batu Cermin, Gorontalo, dan Wae Kelambu.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa bantuan pangan beras ini akan terus dilanjutkan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Jadi hari ini bagian dari bantuan pangan beras yang sebelumnya 3 bulan pertama sudah (Januari-Maret), 3 bulan kedua sudah (September-Nobember), dan ini yang Desember. Tadi Bapak Presiden menyampaikan 3 bulan pertama di Januari Februari Maret di 2024 juga akan ada bantuan pangan beras,” terang Kepala NFA saat di wawancarai media.

“Kenapa demikian? Karena sekitar 22 juta penduduk Indonesia desil satu, saat ini memang memerlukan beras. Tahun depan akan dinaikkan 8 persen menjadi sekitar 22 juta KPM, datanya dari Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Bantuan ini dari CBP yang dikelola Bulog. Hari ini stok di Gudang Bulog Labuan Bajo sekitar 450 ton. Stok Bulog secara nasional akan terus dipertahankan di 1 juta ton,” sambungnya.

Progres pelaksanaan penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua di Provinsi NTT per 1 Desember tercatat telah menyentuh angka 17.422.920 kg dari total alokasi sampai Desember 33.732.760 kg. Di lingkup nasional, realisasi bantuan pangan beras per 1 Desember telah berhasil menyalurkan sebanyak 621.531.910 kg atau 72,79 persen dari total alokasi sampai Desember 853.851.760 kg.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa setiap KPM akan menerima beras sebanyak 10 kg di tiap bulan. Ia mengutarakan tidak ada toleransi apabila terjadi ketidaksesuaian kuantitas beras yang diperoleh masyarakat.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah memerintahkan NFA dan Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua ini. Dimulai sejak September dan terus dilanjutkan di Desember ini. Besarannya sebagaimana kita ketahui bersama, 10 kg untuk tiap KPM di tiap bulannya,” sebut Arief.

“Apabila masyarakat menemukan ketidaksesuaian kuantitas beras yang diterima, tolong dapat segera diinformasikan, bisa melalui Bulog terdekat atau jalur pemerintah lainnya. Kami tidak mentolerir adanya penyimpangan. Satgas Pangan Polri juga siap menangani apabila benar terjadi penyimpangan,” tegas Kepala NFA dengan gamblang.

Sebagaimana diketahui, pemerintah terus menggelontorkan bantuan pangan beras demi membantu dan menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi pangan secara nasional. Di tahun ini, kebijakan pro rakyat ini telah terlaksana hingga dua tahap.

Pada tahap pertama, CBP sebanyak 640.590 ton telah tuntas disalurkan ke 21.353.000 KPM dalam tempo 3 bulan. Saat ini, tahap kedua masih berprogres dengan target sebanyak 21.237.377 KPM dan alokasi CBP total sebanyak 853.851 ton.

“Pemerintah menilai dengan penyaluran bantuan pangan beras ini, efektif menekan inflasi dan harga. Tentunya ini juga demi tujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Dapat kita lihat, inflasi beras secara bulanan terus melemah pasca bantuan pangan beras digulirkan sejak September,” beber Kepala NFA Arief Prasetyo Adi selepas mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo.

Sebagaimana rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS), diumumkan inflasi beras secara bulanan terus mengalami pelemahan. Pada September 2023, inflasi beras secara bulanan tercatat berada di 5,61 persen. Kemudian inflasi beras di Oktober 2023 menurun ke angka 1,72 persen. Terakhir, di November 2023 inflasi beras terus mengalami depresiasi hingga 0,43 persen.

Lawatan Presiden Joko Widodo di Manggarai Barat hari ini, turut didampingi antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, dan Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *