Badan pangan nasional / NFA (National Food Agency) mengajak Stakeholders pangan untuk meningkatkan konektivitas antara hulu hilir, mulai dari produksinya, pendistribusiannya hingga konsumsinya. Jelang HBKN seperti Ramadan dan Idulfitri ini, pangan pun menjadi perhatian semua pihak.
“Eksosistem hulu hingga hilir itu harus terkoneksi dengan baik. Ini membutuhkan dukungan dari semua pihak. Keberadaan pasar sangat penting dalam proses pendistribusian pangan dari produsen untuk sampai ke masyarakat sebagai konsumen,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional/NFA, Arief Prasetyo Adi saat membuka Rapimnas Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) di Jakarta, Kamis (31/03/2022).
Dalam proses tersebut, beberapa komoditas pangan seperti cabai dan bawang merah memiliki umur simpan yang relatif pendek. Untuk itu, ke depan Arief meminta para pedagang pasar tradisional di IKAPPI dapat menerapkan sistem rantai dingin (cold chain) sehingga umur simpan komoditas pangan dapat terjaga.
Arief mengatakan NFA akan menyinergikan konektivitas pangan ini agar pangan dapat tersedia setiap waktu di semua wilayah, konsumen mendapat harga yang relatif stabil, dan petani, peternak, dan nelayan mendapatkan kepastian pasar dari produk yang mereka hasilkan.
“Negara harus punya stok, dan stok ini terkoneksi dengan teman-teman di pasar. NFA menangani 9 bahan pangan pokok, dengan penugasan kepada Bulog, dan juga akan dibantu dari holding pangan ID FOOD. Kita tentu juga bekerja bersama kementerian dan lembaga terkait,” ujar Arief.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengungkapkan kesiapannya untuk bekerja sama dengan NFA dalam memperbaiki tata niaga pangan.
“Kita akan memperbaiki pangan nasional bersama NFA dan lembaga terkait. Kita tentu tidak ingin setiap tahun kami di pasar menghadapi persoalan-persoalan pangan. Di Rapimnas ini kita akan mengeluarkan rekomendasi yang diharapkan dapat memperbaiki tata niaga pangan.” ujar Abdullah Mansuri.
Dalam Rapimnas IKAPPI ini, tambah Abdullah, terdapat tiga hal yang akan menjadi penekanan dalam agenda pembahasan yaitu data, produksi, dan distribusi pangan.