Badan Pangan Nasional Fokus Pastikan Bulog Serap Produksi Dalam Negeri Guna Perkuat CPP

Melanjutkan kunjungan kerja monitoring ketersediaan stok yang dikelola Perum Bulog di daerah, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan lawatan ke Gudang Perum Bulog Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin (29/4/2024).

“Badan Pangan Nasional akan terus memantau kinerja Bulog di daerah-daerah. Terutama perkembangan dalam penyerapan hasil panen gabah dalam negeri. Stok yang kita serap ini tentunya untuk antisipasi musim kering nanti, sehingga kita tidak terus mengandalkan importasi saja,” ungkap Arief.

“Bapak Presiden pun telah meminta stok beras di Bulog bisa capai 3 juta ton. Untuk menggapai itu, Kementerian Keuangan pun telah mendukung dengan memberikan subsidi bunga pinjaman ke Bulog, sehingga pendanaan dalam menyerap panen dalam negeri, tidak ada kendala finansial,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan besaran subsidi bunga dalam rangka penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). BUMN pangan dapat menjalin kerja sama dengan HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara), ASBANDA (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah), dan juga bank swasta.

Kisaran besaran subsidi bunga pinjaman yang ditetapkan antara 3 sampai 4,5 persen. Ini dapat dilaksanakan melalui 2 skema, yakni skema dengan penjaminan dari pemerintah dan skema tanpa penjaminan. Plafon pinjaman hingga Rp 28,7 triliun merupakan pinjaman yang dapat diajukan oleh BUMN pangan guna mendapatkan fasilitas subsidi bunga dari pemerintah.

“Jika stok CPP kian banyak dipasok dari dalam negeri, kita optimis program-program penyaluran ke masyarakat seperti bantuan pangan beras akan sepenuhnya menggunakan beras hasil kerja keras para sedulur petani. Apalagi estimasi produksi beras di April dan Mei bisa mencapai 8,7 juta ton. Pemerintah harus turut andil menyerapnya,” ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional di April 2024 diperkirakan mencapai 5,53 juta ton dan di Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton. Proyeksi ini meningkat apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Pada April 2023 produksi beras di 3,66 juta ton dan Mei 2023 di 2,86 juta ton.

Dalam kunjungan Kepala NFA di Gudang Purwomartani hari ini turut didampingi Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil DIY, Ninik Setyowati, dan beberapa perwakilan PERPADI DIY.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *