Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi paparkan strategi ketahanan pangan nasional melalui tayangan Squawk Box yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia pada Jumat (18/3).
Dalam paparannya Arief menjelaskan sejarah pembentukan serta tugas dan fungsi NFA, antara lain yaitu penanganan stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan. Sedangkan jenis komoditas utama yang ditangani ada 9 yaitu beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging unggas, telur unggas, dan gula konsumsi. Oleh sebab itu Arief menekankan pentingnya kolaborasi dengan para stakeholder pangan.
“Jadi NFA ini perlu berkolaborasi dengan seluruh stakeholder pangan yang ada, seluruh kementerian dan lembaga, asosiasi-asosiasi, petani, peternak, dan sebagainya, sampai dengan teman-teman di hilir.”
Lebih lanjut Arief menjelaskan sinergitas yang akan didorongnya dimaksudkan untuk menciptakan ekosistem pangan yang baik. NFA akan mengkonsolidasikan seluruh elemen yang ada mulai dari hulu hingga hilir, swasta hingga asosiasi, serta sentra produsen dengan pasar.
“Kombinasi antara hulu dan hilir, konektivitas antara daerah sentra produksi dengan hilir menjadi penting.”Katanya
Mengenai data, Arief menjelaskan bahwa dirinya akan mendorong penggunaan satu data pangan yaitu melalui Badan Pusat Statistik (BPS), dimana data-data tersebut akan disuplai dari berbagai sektor seperti pertanian, perdagangan, dan dinas di daerah sehingga neraca pangan kita nantinya menjadi sangat komprehensif dan bisa digunakan oleh berbagai pihak.
Sementara itu jelang bulan Ramadan, Arief menyatakan pihaknya akan mempersiapkannya dengan baik mulai dari neraca pangan, koordinasi dengan seluruh stakeholder, hingga kedepannya menyiapkan cadangan pangan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan.
“Mari kita hand in hand bersama-sama seluruh stakeholder pangan, semua bisa berkontribusi yang baik untuk ketahanan pangan nasional.”pungkasnya