Dalam acara halalbihalal keluarga besar Perum Bulog di Jakarta, Rabu (17/4/2024), Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kontribusi Bulog dalam menjaga ketahanan pangan. Sebagai salah satu pengelola Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Arief katakan Bulog telah membuktikan mampu melalui masa kritis tersebab adanya defisit antara produksi dan konsumsi beras skala nasional.
“Kita semua bisa merasakan bahwa Bulog itu sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Bayangkan 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dari jumlah penduduk Indonesia yang lebih 270 juta, itu bisa merasakan beras Bulog yang kualitasnya baik. Beras 10 kilogram untuk 7 bulan di 2023 dan tahun ini, telah capai 3 bulan di 2024,” sebut Arief.
“Tadi diceritakan mengenai Nabi Yusuf. Kurang lebih 7 tahun bagaimana Nabi Yusuf mempersiapkan cadangan pangan. Kalau hari ini Cadangan Pangan Pemerintah ya adanya di bulog. Jadi Bulog ini sudah menjadi perusahaan yang membanggakan kita semua,” sambungnya.
“Kita melewati El Nino, melewati Januari Februari defisit 2,8 juta ton, kita mampu melewati masa-masa yang kemarin kritis dengan sangat baik. Terima kasih untuk itu. Dan jangan lupa setelah ini Bulog juga akan menyiapkan penyerapan dalam negeri dan membantu petani, sehingga dalam 3 bulan ke depan harus disiapkan betul-betul CPP,” ujar Arief yang turut mengemban amanah Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi berpesan agar Bulog terus berperan aktif dalam mendukung penyerapan produksi beras dalam negeri. Dalam rentang 2 bulan ke depan menjadi fase penguatan stok CPP yang bersumber dari petani lokal.
“Bulog hari ini sudah menjadi sentra kembali, sebagai pilar ketahanan pangan nasional. Petani itu memerlukan peran serta Bulog untuk dibantu diserap. Kita sambil bekerja dan beribadah di situ. Tanpa disadari atau tidak disadari, insan Bulog ini memang sudah bersatu dengan para petani dan peternak yang ada,” ucapnya.
“Kemudian kita punya waktu hanya 2 bulan, ini agar setiap wilayah mana saja yang merupakan daerah sentra produksi, tolong disiapkan. Tolong disiapkan dengan benar-benar bekerja sama dengan seluruh stakeholder di bidang pangan, sehingga nanti ke depan Bulog masih bisa berjaya dan Insya Allah lebih baik ke depan,” tutup Arief.
Per 16 April, stok CPP dalam bentuk beras yang dikelola Bulog masih terdapat sampai 1,2 juta ton. Sementara sampai 14 April, pengadaan beras dalam negeri telah Bulog serap sebanyak 64 ribu ton di tahun ini.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengutarakan bahwa perusahaan yang ia pimpin saat ini terus bertransformasi ke arah yang semakin baik. “Bulog yang bertugas untuk bertransformasi, kami sedang melakukan itu. Kita di bulog bertransformasi melewati bulan Ramadan ini. Maksudnya adalah menjadi ulat yang masuk jadi kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu,” ucapnya.
Pada halalbihalal hari ini diramaikan oleh segenap Dewan Pengawas dan jajaran Direksi Perum Bulog beserta karyawan se-Indonesia, baik yang hadir secara luring maupun daring.