Pasokan pangan yang stabil dan menjangkau hingga ke titik terdekat konsumen dinilai mampu membentuk pola rantai pasok pangan yang stabil. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, keterlibatan kelompok-kelompok masyarakat turut membantu melancarkan stabilitas pangan dan pada akhirnya berdampak pada terjaganya inflasi.
“Ini yang kita perlu bangun yakni sinergitas stakeholder dalam menjaga secara bersama-sama ketahanan pangan kita, termasuk peran komunitas dan UMKM yang bergerak di sektor pangan ini memegang peran penting dalam rantai distribusi pangan yang merata dan terjangkau hingga ke titik terdekat dari konsumen.” ujar Arief dalam peresmian Posko Pangan Serentak pada Jumat (08/09/2023) di Jakarta.
Arief mengapresiasi pergerakan posko pangan serentak yang memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh bahan pangan. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam rangka pengendalian inflasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Saya berharap ini bisa terus dikembangkan, terus diperluas karena semakin banyak yang terlibat semakin baik, apalagi jika harganya bersaing. Semakin besar buying power-nya maka harga semakin baik, dan tentunya jangkauan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin luas.” ujar Arief.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (Inkowapi) Sharmila Yahya mengatakan posko pangan ini dibangun dan digerakkan hasil kolaborasi berbagai pihak dan juga merupakan bentuk konkrit program perempuan peduli pangan dalam menjawab tantangan ketahanan pangan.
“Perubahan dan dinamika saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM di sektor pangan untuk berkontribusi mempertahankan usaha, tentu dukungan dari pemerintah sangat diperlukan. Kami berharap, posko pangan ini menjadi kekuatan perekonomian ke depan.” ujarnya.
Dijelaskannya, Posko Pangan Serentak yang diinisiasi Inkowapi bersama jaringan usaha ritel sembako Sahabat Usaha Rakyat (Sahara) tengah dikembangkan di seluruh provinsi. Hingga saat ini tidak kurang dari 5.000 posko pangan tersebar di wilayah DKI Jakrta. Dalam kesempatan tersebut, posko pangan dilaunching bersama secara hybrid di 7 provinsi dan 17 kabupaten/kota. Ke depan, menurutnya, akan terus dikembangkan hingga ditargetkan akan ada 1 posko pangan di setiap desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan juga mengapresiasi kehadiran posko pangan ini. Menurutnya dengan adanya posko pangan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi dengan pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat sehari-hari.
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan Munjirin mengungkapkan, Pemda DKI Jakarta mendukung sepenuhnya upaya eskalasi UMKM di sektor pangan untuk terus berkembang. “Kita mendukung pengembangan posko ini salah satunya bersinergi dengan Kadin meregistrasi UMKM melalui aplikasi Myjaksel sebagai wadah bagi pengembangan usaha UMKM. Hingga saat ini sudah sekitar 10 ribuan sudah teregistrasi melalui aplikasi tersebut. Ini menjadi sarana yang kita lakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui fasilitasi pembiayaan, edukasi, pemasaran hingga perluasan jaringan usaha.” ungkapnya.