Jaga Inflasi Pangan indonesia, ini upaya badan pangan nasional

Badan Pangan Nasional / NFA (National Food Agency) berupaya untuk terus jaga inflasi pangan Indonesia sebagai langkah konkrit wujudkan ketahanan pangan nasional.

“Inflasi di dalam negeri masih relatif terjaga yaitu diangka 2.6 %, masih relatif normal jika dibandingkan beberapa negara lain seperti Amerika Serikat 7,9%, Uni Eropa 7,5%,Turki 54,4% yang kian merangkak naik.”Jelas Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (8/4/2022)

Arief menambahkan invasi Rusia – Ukraina memang berdampak pada komoditas pangan global, namun demikian Inflasi Indonesia masih terjaga dengan baik.

“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi di kisaran 2-5% agar tidak memberatkan masyarakat.” Jelasnya. Hal ini pun sebagaimana yang diamanahkan Presiden Joko Widodo untuk jaga Ketahanan Pangan Indonesia.

Arief melanjutkan, kenaikan harga pangan secara global memang sudah terjadi sebelum satu bulan belakangan ini.

“Seperti hari ini memang kondisi di global demikian, kemudian solusinya apa. Nah solusinya ini gak bisa parsial, harus komprehensif dari seluruh stakeholder pangan. Kondisi ini tentu menjadi perhatian pemerintah, kebijakan subsidi kepada produsen pangan untuk beberapa komoditas sudah dilakukan seperti subsidi jagung dan kedelai,” ujar Arief (08/04/2022).

Menurutnya, kondisi global ini kesempatan kita untuk berdaulat mengoptimalkan produksi di dalam negeri, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan ketahanan ekonomi dengan menjaga ketahanan pangan, importasi sebagai alternatif dan pelengkap stok pangan jika
produksi dalam negeri belum mencukupi. Hal ini pun, Badan Pangan Nasional telah melakukan early warning system jika ketersediaan dan stabilisasi harga pangan pada 9 komoditas pangan yang dikelola NFA berada di bawah
batas normal melalui prognosa neraca pangan.

“Seperti pada komoditas bawang merah yang sejak bulan lalu ketersediaan berada di bawah normal dengan harga tinggi hingga kenaikan 3,39% per minggu atau mencapai 35.395/kg. Badan Pangan Nasional lakukan pengamanan ketersediaan bawang merah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, sehingga per 6 April 2022 kemarin pasokan ketersediaan sudah diatas normal hingga surplus mencapai 151 ton, stabilitas harga bawang merah sebesar Rp.24.000/Kg atau turun 11,11% dari hari – hari sebelumnya.”Ungkap Arief.

Selain itu, Ia menegaskan bahwa salah satu solusi untuk jaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan adalah pemerintah harus memiliki stok yang dikuasai untuk komoditas pangan pokok khususnya yang menjadi kewenangan di Badan Pangan Nasional, sinergi dengan stakeholders terkait.

“Solusi ini pun sebagai upaya jaga inflasi dan Ketahanan pangan Indonesia.”imbuhnya.

Contoh, lanjut Arief, komoditas beras stok yang dikuasai oleh Bulog posisi sekitar 800 ribu ton, sedangkan untuk stok beras yang aman butuh hingga 1,5 juta ton. Ketersediaan stok – stok ini yang dapat bersinergi dengan pelaku usaha pangan lainnya.

“Strategi lainnya, kedepan tidak hanya stok komoditas beras, kita ingin 9 komoditas yang ada di bawah kewenangan NFA sesuai Perpres itu harus punya cadangan stok pangan, karena itu kita sudah memiliki neraca pangan, disitu kita tahu persis ketersediaan dan kebutuhan kita berapa, sehingga dapat diperhitungkan stok pangan untuk tiga bulan ke depan.”Jelasnya.

“Saya rasa tidak akan terjadi lagi adanya kelangkaan maupun lonjakan harga seperti yang terjadi saat ini jika kita memiliki stok pangan.”Katanya.

Selain itu, untuk kemudahan para peternak maupun Petani dalam menjaga ketersediaan, Badan Pangan Nasional turut mengamankan pasokan jagung dengan memfasilitasi mobilisasi jagung ke Peternak kecil dan Mandiri sebanyak 456,9 Ton ke Kendal Jawa Tengah dari lokasi sentra Petani jagung di Lombok Timur, Lombok Barat, Sumbawa
NTB, Semarang Jawa Tengah.

Mengenai komoditas daging, NFA lakukan stabilisasi daging sapi Sinergi dengan Kementerian terkait dan Asosiasi dengan memfasilitasi mobilisasi sapi hidup sebanyak 235 ekor ke sentra konsumen di Jakarta untuk mengamankan pasokan kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2022.

Begitupun minyak goreng, meskipun tidak termasuk dalam 9 komoditas pangan yang dikelola Badan Pangan Nasional, NFA bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian turut mendorong pelaku usaha pangan diantaranya melalui BUMN Pangan ID FOOD untuk terus lakukan pendistribusian minyak goreng memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kuncinya adalah semua mau bersinergi mulai dari Kementerian terkait, pelaku usaha pangan, BUMN, BUMD, Asosiasi, swasta dan pemangku kepentingan lainnya.”jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *