Jakarta Review, Jakarta – Sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sangat penting dilakukan, pasalnya dengan sinergi tersebut, program pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa disinergikan sehingga dapat mempercepat hasilnya dan dapat dinikmati masyarakat baik di sentra produksi maupun di Jakarta sebagai daerah konsumsi.
Pandangan tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya menanggapi pertanyaan seringnya Food Station selaku BUMD Pangan DKI Jakarta menggelar kerjasama dengan sejumlah BUMN.
“Sinergi antara BUMD dengan BUMN sangat penting untuk mempercepat keberhasilan program perusahaan masing-masing agar hasilnya segera bisa dinikmati oleh masyarakat luas,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, Kementerian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pasti memiliki berbagai program yang kebutuhannya bisa disediakan oleh BUMD dan BUMN terkait.
“Kemampuan para CEO menterjemahkan apa yang diminta Presiden dan Gubernur melalui Kementerian terkait dan OPD menjadi sangat penting. Sehingga CEO dapat merencanakan dan mengeksekusi dengan cepat dan tepat bersama tim-nya,” ungkap Arief.
Sekedar informasi, baru-baru ini tepatnya 8 Oktober lalu, untuk mengantisipasi paceklik, Food Station telah menjalin kerjasama pengadaan pasokan beras di lahan seluas 1000 hektar dengan PT Shang Hyang Seri (SHS), di Sukamandi, Jawa Barat.
Selain BUMN Pangan, Food Station juga berkolaborasi dengan BUMN lainnya seperti BNI, BRI untuk Pembiayaan dan Transaksi di Daerah, PT KAI untuk transportasi dari daerah sumber pangan, PT Pos Indonesia untuk tranportasi dan beberapa lagi.
“Kita sudah jalankan dengan PT KAI untuk pengiriman telur dari Blitar ke Jakarta dan Pengiriman Sembako berupa bansos untuk masyarakat dengan PT Pos Indonesia, kemudian untuk pembiayaan penanaman jagung di Sulawesi Tenggara, kita sudah bekerjasama dengan BRI,” tandasnya. (win)