11 perusahaan BUMN Klaster Pangan dan Pupuk sepakat meluncurkan
Indonesia Food and Fertilizer Research Institute (IFFRI) dan Indonesia Food & Fertilizer
Learning Institute (IFFLI) atau “Learning & Research Institute” di Jakarta, Rabu (16/6).
Dalam kolaborasi ini, Pupuk Indonesia melalui Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI)
dipercaya sebagai champion untuk IFFRI. Sedangkan Perum Bulog, melalui Bulog Corporate
University, menjadi pemimpin atau champion untuk IFFLI.
Adapun BUMN yang tergabung dalam Research & Learning Institute ini adalah Pupuk
Indonesia, Perum Bulog, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Selain itu juga PT Sang
Hyang Seri, PT Pertani, Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara, PT Bhanda
Ghara Reksa, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.
Dalam acara peluncuran IFFRI dan IFFLI tersebut, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha
Mansury, menjelaskan bahwa kolaborasi ini dibangun untuk menghasilkan talenta terbaik dan
inovasi yang implementatif dari BUMN klaster pangan dan pupuk. Kolaborasi ini juga menjadi
jawaban tantangan bisnis di masa mendatang untuk Indonesia.
“Indonesia mempunyai market yang besar dan peluang besar. Tinggal bagaimana BUMN
Indonesia mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, nelayan dan
peternak.” ujar Pahala. “Kita melihat masih ada kekurangan dalam hal global
competitiveness di industry pangan, BUMN harus menjadi ujung tombak inovasi di
Indonesia.”, tambahnya.
Lebih lanjut Pahala mengungkapkan bahwa kerjasama antara Pupuk Indonesia dengan
BUMN pangan dan Bulog ini nantinya dapat berkolaborasi meningkatkan daya saing sehingga
BUMN Indonesia dapat menjadi pemain regional dalam hal ketahanan pangan. “Untuk itu, kita
membutuhkan inovasi bersama”, kata Pahala. 11 BUMN yang bersinergi ini juga harus dapat
menghasilkan talenta-talenta muda terbaik, menghasilkan riset yang bermanfaat, praktikal
dan membanggakan. “BUMN tentunya tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Harus ada
kerjasama dengan berbagai research center dan juga perguruan tinggi”, tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menjelaskan bahwa
pihaknya sangat menyambut baik arahan Kementerian BUMN untuk membuat Indonesia
Food and Fertilizer Research Institute ini. “Kami yakin, dengan riset yang terintegrasi, kita
dapat menghasilkan produk-produk riset yang lebih baik, lebih terarah, terkoordinasi dengan
baik dan tidak terjadi tumpang tindih atau redundancy riset diantara lembaga atau perusahaan
yang ada.”, kata Bakir. “Kita juga dapat menyatukan sumber daya kita, baik itu SDM, teknologi
maupun tacit knowledge yang dimiliki setiap perusahaan.”, tambahnya.
Sebagai Ketua Klaster BUMN Pangan atau calon holding BUMN industri pangan, Direktur
Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa dengan adanya IFFRI
dalam konteks pangan akan berperan sebagai akselerasi pencapaian BUMN Klaster pangan
mencakup riset pangan dari hulu ke hilir, mulai dari sistem produksi pangan seperti
optimalisasi on farm dan off farm, demplot, optimalisasi produksi garam pangan dan industri.
berperan untuk mengkaji hilirisasi produk pangan seperti produk turunan gula / tebu,
diversifikasi produk ikan, daging, beras dan produk pangan lainnya, hingga riset sistem
distribusi pangan dan pemanfaatan teknologi.
Sementara itu, Direktur Human Capital Perum Bulog, Purnomo Sinar Hadi menambahkan
IFFLI diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas karyawan BUMN klaster pangan dan
pupuk dengan menyelenggarakan program pembelajaran. Materi di dalamnya merupakan
kolaborasi antar anggota Research & Learning Institute,” ujar Purnomo.